Paper ini Di tulis di gedung 4 FT UNS 25 november 2010, saat matahari sudah meninggi. Untuk persiapan pidato dalam sebuah acara.
Ketika pemuda harapan bangsa berlari-maka aku ini akan berlari, apabila tidak ada suatu pemuda yang tidak mau mengawali berlari, maka saya akan mengawalinya. Apabila tidak ada yang mau bersusah payah untuk kebaikan maka saya akan mengawalinya. Dan ketika ada yang mengikuti satu diantara mereka ikut ke dalam kebaikan maka aku akan mendukungnya.
Ketika peradaban pemuda Indonesia bangkit maka bangsa manapun tak mampu membendungnya, karena kita seorang pemuda ini masih berdiri tegak tanpa halangan menyelimuti kelemahan. Maka kewajiban ini melekat kesemua mahasiswa kususnya pembangun peradaban dunia.
Hal yang terpenting dalam membentuk kepemudaan ini yaitu azzam dan tekad yang kuat untuk merealisasikan suatu tujuan peradaban yang paripurna. Pemuda itu tak akan pernah lelah untuk berprestasi apabila di dasarkan dengan niat akan kebaikan. Ketika kebaikan sudah melekat pada pemuda maka pemuda itulah yang bertanggung jawab untuk menjaga tekat yang kuat. Dan apabila terasah dengan baik, maka asahan itulah yang membuat jiwa pemuda kebal terhadap zaman yang terus dinamis dengan kemajuan teknologi. Teknologi merupakan alat, dan alat itu digunakan untuk kemanfaaatan dan bukan untuk dimanfaatkan.
Lemah azzam dan tekat yang tidak kuat sangat berbahaya. Mental pemuda ialah mental prestasi dan kebaikan. Ketika pemuda itu larut dalam kebaikan dan tekad yang kuat maka tak seorangpun yang dapat merubah pribadinya selain mendukung dan mensupport kearah kebaikan dan perbaikan. Jiwa pemuda terbang seakan banyak impian dan cita-cita. Ibarat ia pohon maka pemuda itu ingin selalu berbuah setiap kali dan setiap saat. Jiwa-jiwa pemuda kebaikan harus selalu dipupuk dan dijaga. Noda dan noktah-noktah hitam senantiasa menghadang dan menggelayuti pemuda. Ancaman itu datang dari luar diri pemuda. Imunitas pemuda wajib diketahui dan senantiasa dipelajari oleh pemuda agar dapat membawa bahtera jiwa pemuda mengarungi lautan yang dalam panjang tak berujung. Ombak, riak, gelombang dan badai menyambut pemuda dalam aktivitasnya, sebagai pemuda yang baik maka perlu kontrol dan evaluasi seoarang orangtua pemegang support dan control pemuda.
Kotoran mana yang tidak dapat disapu oleh pemuda. Bila pemuda itu satu ia adalah batang pohon dan bukan lidi. Bila banyak jiwa2 pemuda maka ikatan antar batang menjadi satu dan pertanyyaannya siapa yang dapat menggengam dan mengangkat ikatan batang pemuda kecuali pemuda lagi yang memimpin di antara pemuda lain.
Pemuda itu tidak akan lelah belajar seharian, tak kan lelah didepan komputer seharian, tak akan lelah dalam berbuat kebaikan, takkan pernah lelah menghafal banyak materi dan al-quran, takkan pernah lelah bila diajak berlari, takkan pernah lelah bila untuk berprestasi, takkan pernah pemuda menyerah dan berputus asa, takkan pernah lelah pemuda itu untuk berani membawa kebaikan, pemuda itu tidaklah malas, takkan pernah lelah pemuda untuk mengejar cita-cita dan impian.
Siapa yang tidak setuju dengan pendapat saya kali ini? Luruskan niat untuk kebaikan pasti ada jalan untuk memperoleh apa saja yang disebut pemuda ideal. Saya ingin membawa kebaikan dan perbaikan maka dari dalam hati ini sangat ingin selalu mendekatkan diri kepadan-Nya.
semoga bermanfaat, saling Sharing dan semoga kita saling ingat mengingatkan karena kebaikan.
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com