Pentingnya Sebuah Estimasi dan Resiko Estimasi dalam Proyek Konstruksi
Oleh: Tatang Kukuh Wibawa
CP : Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dan HMS FT Universitas Sebelas Maret.
Pentingnya Sebuah Estimasi dan Resiko Estimasi dalam Proyek Konstruksi
Dalam sebuah proyek sangat perlu peran seseorang yang memberi estimasi atau sering di sebut Estimator. Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta merupakan ”peramalan kejadian” pada proses pelaksanaan dan memberi nilai pada masing2 kejadian tersebut.
Estimasi sendiri dilakukan dengan lebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Umumnya berdasarkan gambar rencana maka dapat diketahui kebutuhan material, baik jenis maupun kuantitas yang nantinya akan digunakan. Perhitungan kebutuhan jenis dan kualitas material harus dilakukan secara teliti dan setiap dari bahan2 tersebut ditentukan harganya, sedangkan spesifikasi dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kualitas setiap jenis material.
ESTIMATOR
Yaitu Seseorang yang berprofesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya proyek. Dalam kaitannya dengan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi.
Kualitas estimator ditentukan oleh kemampuanya, dimana estimator mampu:
1. Membaca dan menpresentasikan gambar dan spesifikasi,
2. Mempu menvisualisasi bentuk dari tiga dimensi proyek dari gambar desain,
3. Mengerti hal2 yang berkenaan dengan produktifitas tenaga kerja dan kinerja peralatan dan mampu mencari alternative metode konstruksi,
4. Mempunyai komunikasi yang baik, sabar dan teliti mengerjakan,
5. Mengetahui pengetahuan metematika dasar,
6. Mampu mengetahui tentang operasi dan prosedur lapangan,
7. Mempu mengidentifikasikan den menetralisir resiko atau dampak yang timbul
8. Dapat berorganisasi dengan baik, mampu menyampaikan estimasi secara logis dan jelas,
9. Mampu membuat dan menentukan jadwal konstruksi,
10. Mengerti dan mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan,
11. Memahami hubungan kontraktual, mampu mengembangkan srategi sukses dalam fase pelelangan dan negosiasi proyek,
12. Mampu mengatasi batas waktu,
13. Mempunyai standar kode etik tinggi,
Jenis-Jenis Estimasi:
1. Estimasi Kelayakan
2. Estimasi konseptual
3. Estimasi Detail
4. Estimasi Sub kontraktor
5. Estimasi pekerjaan tambah kurang
6. Estimasi kemajuan
Resiko dalam Estimasi
Estimator harus dapat mengindentifikasi sesuatu yang banyak yang dapat mengandung resiko atau ketidakpastian dalam estimasinya sendiri. Dan sebagian contoh dalm sebuah identifikasi resiko dalam sebuah proyek antara lain :
1. Mempelajari dokumen yang berhubungan dengan proyek termasuk dokumen yang direfensikan dalam dokumen kontrak.
2. Melakukan tinjauan ke lokasi proyek sebelum melakukan penawaran.
3. Membuat jadwal konstruksi sebelum penawaran
4. Menyelidiki kemampuan keuangan dan etika bisnis pemilik proyek
5. Memilih subkontraktor dan supplier yang tepat
6. Mengidentifikasi rekasi terhadap masyarakat terhadap suatu proyek
7. Mendapatkan kepastian bahwa sumber daya yang tersedia dalam pembangunan proyek
8. Membuat strategi untuk mendapatkan proyek tersebut
9. Mengidentifikasi dan memahami klausa2 dalam spesifikasi yang dapat menjadikan resiko oleh kontraktor
10. Mengidentifikasi dan memahami klausa2 dalam spesifikasi yang dapat menjadikan resiko tambahan atau khusus pada kondisi tertentu oleh kontraktor yang memang kadang tak terduga dan masuk dalam biaya tambahan
11. Mengidentifikasi persyaratan2 pemerintah
12. Mengidentifikasi gangguan lingkungan yang berhubungan dengan proyek dan mengkaji ulang pola musim dareah tersebut.
13. Mengidentifikasi lokasi pembuangan dan penyelidikan tanah di lokasi poyek
14. Mengidentifikasi metode konstruksi
15. Analisis terhadap pekerjaan sub kontraktor untuk memastikan seluruh pekerjaan telah tercakup didalamnya.