Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Selasa, Desember 31, 2013

Belajar Profesional

Ditulis oleh  Tatang Kukuh Wibawa, ST




“Engkau ibarat pemandangan indah di pegunungan yang hijau.., engkau elok dan tak melelahkan mata untuk dipandang”.. untuk sahabatku SIM UNS.

Engkau mungkin berdiri sekarang satu diantara mahasiswa-mahasiswa indonesia yang jumlahnya jutaan. Engkau tidak duduk sekarang ini, melaikan berdiri tegap tatkala diberikan waktu untuk dipersilahkan tampil. Tampil diantara jutaan mahasiswa indonesia, tampil dalam kebaikan dan dalam prestasi. Yang engkau punyai hanyalah tools pembeda, tanamkan bahwa engkau adalah beda, beda dalam hal daya juang, tak kenal lelah, pantang menyerah, rajin, visioner dalam memimpin pasukan terkuat yang ada didalam dirimu, engkau hanya membutuhkan satu keyakinan kepada Alloh bahwa Alloh memberikan segala kekuatan dan nikmatnya agar kita mampu melaksanakan semua kebaikan dan prestasi sebagai wujud penghambaan kita. Belajar itu untuk berkarya/bekerja... bukan belajar hanya untuk pintar??? Tau bedanya sahabat?... ketika ilmu engkau dapatkan, maka satu tahap selanjutnya ialah amal (karya/kerja nyata). Ngomong masalah kerja ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini yang diberikan tema oleh panitia dan dalam rangka membangun keprofesionalan dalam kegiatan sehari-hari untuk kesiapan kerja.

Pertama, engkau harus mempunyai Guidence life yaitu (buku hidup)
Berbicara masalah buku, engkau mempunyai Al-Quran sebagai Guidence kamu dalam hidup. Saya punya teman beliau adalah juara Dunia Olimpaide Fisika di Perancis., dan sekarang umur 25 beliau telah menyelesaikan Magister Kedokteran di salah satu universitas ternama di Indonesia, juga S1 nya dari universitas terbaik di Dunia dari program beasiswanya, tarakhir ini tengah tahun 2013 ini beliau mendapatkan juara tingkat dunia di eropa tentang bidangnya. Yang saya ambil dari beliau yaitu amalan rutinnya yaitu setiap memluai aktivitasnya ia sempatkan untuk membaca Al-Quran sebelum ia memulai kegiatan apapun itu. Dan saya menarik kesimpulan salah satu faktor Alloh memberikan kesempatan untuk menjadi yang terbaik, Semoga sahabat terinspirasi dari perjuangan temanku ini. Namun, ada satu buku lagi yang harus engkau punyai yaitu buku hidup, .. buku yang harus engkau isi dan tulis selama engkau perkirakan masih hidup.  Buku itu memuat semua mimpimu yang bukan tidur, mimpi yang menggelora untuk kabaikan dan mimpi yang insyaAlloh menjadi kenyataan. Tulislah mimpi terhebat yang engkau tidak pernah membayangkan sedikitpun akan keberhasilannya, baik itu tentang pekerjaan kedapan, prestasimu, keluarga yang akan engkau bangun, rumah, membuat pesantren atau mempunyai sekolah, membuat masjid, membuat Social fondation namun engkau harus janji padaku engkau akan sungguh sunguh meraihnya.

Kedua, Engkau harus press your plan
Engkau sekarang sudah mempunyai buku hidupmu, apa-apa yang menjadi mimpimu dalam kurun waktu engkau hidup sudah kamu tuangkan dalam tulisan. Selanjutnya ialah engkau harus menggugahkan  jiwa dan ragamu denga konsekuensi yang kita ambil untuk mengambil porsi lebih banyak dari orang lain pada umumnya.

Ketiga, Engkau harus devide your big dream into small
Harus mampu memecah bagian-bagian dari mimpi besar kita kedalam bentuk potongan kecil-kecil yang mampu kita laksanakan setiap waktu, setiap aktivitas kita sehari-hari..,

Keempat, Engkau harus Make a note from destination of life everyday
Tulislah catata-catatan prestasi harian yang mampu engkau peroleh dalam keseharianmu, sehingga menjadi buah perjalan harianmu sangat menarik dan engkau akan senantiasa termotivasi untuk unggul dalam setiap hari. Dan perlu ingat-ingat tanpa engkau catat yaitu  adalah kesalahanmu disetiap hari, namun hilangkanlah dalam catatan agar kamu mengingat kesalahan tanpa engkau ulang kembali, learning poin yang didapatkan dari kesalahan agar kamu bisa melihat “spion” (masa lalu) hanya untuk menjadi bagian dari sesuatu yang akan kita ubah menjadi baik dan terbaik.

Kelima, Engkau Make a topic today
Buat hari ini sebuah topik yang dimana topik itu positif dan kamu konsen/intens menjalani hari ini dengan topik itu secara sungguh-sungguh. Dan ulang terus-menerus dengan berganti topik untuk hari ini agar senantiasa di upgrade pemikiran prestasi kita achievment orientation. Aku meilhat banyak diantara kita tidak mempunia topik untuk hari ini untuk lebih baik dalam keseharian. Pikiran kita nanti yang ada akan senantiasa dinamis mengikuti topik yang baik untuk setiap hari, dan banyangkan dalam setahun kita mempunyai 365 topik yang luar biasa.

Keenam, Engkau harus Hargai kesempatan untuk bersikap profesional
Kesempatan itu sekali dan biasanya didepan mata rekan-rekan semua.., namun ingat kesempatan yang baik, saya ingat sekali tentang teori kejahatan bahwa kriminalitas tidak akan ada kalau tidak ada niat jahat dan kesempatan. Kesempatan yang positif  yang diberikan oleh Alloh kepada kita sekali dan mungkin bisa lebih dari sekali tergantung ketetapan Alloh terhadap kita, namun apakah engkau yakin engkau masih bisa mempunyai umur untuk esok hari?? Selagi detik ini kita mempunyai napas, maka Alloh masih memberikan kita kesempatan untuk bermanfaat untuk orang lain.

Ketujuh, Engkau harus tampil kedepan dalam setiap kegiatan
Tampil kedepan maksudnya kita adalah eksis untuk tampil dengan niatan untuk mengembangkan potensi kita untuk menjadi pribadi yang unggul. Saya ingat selalu dan akan senantiasa ingat akan konotasi orang jakarta dengan orang Jawa., orang jakarta itu lebih cenderung berani/eksis walau kadang ia mohon maaf urusan salah atau benar urusan terakhir, kalau orang Jawa sibuk ngedumel dibelakang dengan pikiran hebatnya namun malu-malu ataupun ia kurang mampu berani menyampaikan ke depan dan berbicara efektif didepan. namun learning poin kita ambil adalah kita harus mampu lebih baik dengan sikap senantiasa tampil dan setiap tampil pasti berhasil.


Kedelapan, tanamkan kesungguhan dalam detik ini
Jika engkau detik ini masih melihat tulisan saya maka engkau harus berlari sekencang-kencangnya (bersungguh-sungguh untuk kebaikan dan mengejar yang namanya impian mu dalam rangka engkau menjadi hamba Alloh SWT), tanamkan bahwa kita malu pada-Nya kalau kita biasa-biasa saja, kita malu pada-Nya kalau kita tidak sungguh-sungguh dalam kehidupan ini khususnya hari ini  serta malu pada diri kita sendiri untuk banyak tidur dihari ini dan mendatang. Kesungguhan itu menular, kesungguhan itu ibarat gigi geraham kita, semakin kencang gigi geraham kita menggigit maka semakin kuat kesungguhan kita. Kesungguhan dalam menjalani hidup mulai detik ini jangan sampai terkotori dengan kebiasaan yang kurang baik yang terulang di diri kita, hapus memori kebiasaan yang tidak baik didiri kita agar senantiasa kita mempunyai kesungguhan untuk lebih baik, kata-kata populer yang saya kan terus ingat dari sir Thomas Alfa Edison yaitu kesuksesan itu “1% Jenius dan 99% kesungguhan akan kerja keras”

Kesembilan, Niatkan semua hanya untuk Alloh setiap pikiran, raga, dan hati kita.
Kalau engkau sekarang ini masih mempunyai pikiran akan dunia saja yang engkau kejar dan dibanyang bayangmu ada materi ada diotakmu tanpa engkau mengejar akhirat maka segera kamu ambil air dan Wudhu setelah itu Sholat Taubat!!! ^^ Keep Fighting! Untuk Baik dan Terbaik dalam Kehidupan.
  
Salam Hormat,

Jumat, September 13, 2013

KEPERCAYAAN


Ditulis ketika ada sedikit waktu pagi menunggu Gadik pukul 07.00, tanggal 31 Agustus 2013

“Kepercayaan itu ibarat membeli makanan di warung, kalau kita ndak percaya terhadap warung tersebut akan makanan yang tidak mengandung racun.., pasti kita akan percaya”

Begitulah pula kepercayaan, ia sebenarnya mudah, ketika kepercayaan itu bersifat umum/universal.  Semua orang berpotensi menjadi kepercayaan. Kata kepercayaan berasal dari percaya, itu artinya ia tidak  menggingkari dan mampu memegang amanah atau sifat individu yang terpercaya. 

Seperti Rosul pernah mengatakan bahwa “serahkan amanah/tanggung jawab kepada ahlinya, ketika amanah/tanggung jawab/kepercayaan diberikan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”.  Ngeri memang, tapi BENAR! Bahwa sanya ketika sesorang pemberi amanah memberikan amanah/tanggung jawab kepada buka ahlinya maka tunggulah kehancuran padanya. 

Seperti halnya dengan Pemimpin, kalau pemimpin diserahkan yang bukan pada ahlinya (tidak amanan/masih belajar) maka tunggulah kehancuran, karena kalau sudah menjadi pemimpin pada prinsipnya ialah ia tersibukkan oleh apa yang dipimpinnya/rakyatnya, ketika pemimpin tersebut masih tahap belajar memimpin sudah memegang jabatan maka itu pada umumnya ia banyak mencoba dan berspekulasi. Seharusnya matanglah ia sebelum memimpin sebuah jabatan/tanggung jawab.

Kepercayaan/trust ia berbanding lurus dengan kemampuan akan bidang yg dipercaya,pengalaman, attitude (tingkah laku), kebiasaan unggul, kepuasan terhadap kinerja, spiritual, emosonal dan akal
Kalau kepercayaan tidak dilandasi dengan poin diatas maka kepercayaan akan menjadi Subjektif. Dan ketika sudah masuk ranah subjektif maka biasanya akan timbul kekecewaan terhadap hasil yang diperoleh kerena tidak didasari dengan  landasan tersebut.

Kepercayaan akan berkurang atau hilang repect ketika kegagalan yang diakibatkan keteledoran, ketidak disiplinan, atau faktor-faktor yang berkaitan dengan intern diri. Sebaiknya senantiasa menjaga diri agar dalam pelaksanaaan prosese pengembanan kepercayaan lebih berhasil dan berkesan sebabai keunggulan diri (personal branding) dalam menjalankan tugas-tugas selanjutnya. 


Jaga Kepercayaan.
KEEP FIGHTING!!!!! KARENA KEPERCAYAAN ITU MAHAL! MAKA JANGAN RAGU MENJADI ORG KEPERCAYAAN KARENA LUHUR BUDI PEKERTIMU&KINERJAMU, HINGGA TERASA KEIKHLASAN DALAM MENGEMBAN AMANAH KEPERCAYAAN.

"IMAJINATIF REKAYASA : Tak AKan Pernah lelah Seorang Pemuda untuk Berprestasi dan Bermanfaat untuk Orang lain" Tatangw.blogspot.com

Minggu, Agustus 04, 2013

Berbeda?

Ditulis jam 20:28 WIB minggu, tanggal 04 agustus 2013, setelah pulang Tarawih dan piket jadwal Mako.


Bila kita sama,.... sama saya pastikan bapak Soekarno tidak ada, Tidak ada Hatta, tidak ada bung tomo, dan tidak ada pula Habibie. Meraka ada karena perbedaan, yaitu keunggulan,kegigihan dan pekerja keras. Lebih keras dari pada orang lain umumnya. Tols  yang ia gunakan adalah kebaikan dan perbaikan dalam semua bentuk aspek kehidupan dalam rangka penghambaannya kepada sang Khalik., engkau mau tanya siapa?? Habibie??? Yang ia mempunyai kecerdasar diatas orang rata2 ia rajin puasa senini kamis yang tidak pernah bolong. Hatta??? Beliau didik dari kecil di Surau (sebutan Masjid di bukit tinggi), Bung Tomo??? Ia adalah patriot pengusir kedatangan Sekutu disurabaya dan pekikan yang menggema di pidato nya ialah.. ALLAHUAKBAR?.

Perbedaan merupakan Fitrah dari Alloh dimana orang diberikan pikiran,perasaan, sikap dan tindakan yang mencerminkan suatu niat dari masing-masing pelaku. Dari perbedaan masing-masing mempunyai differensiasi. Dari itu menjadikan ke khas an seseorang (personal branding), untuk menjadi berbeda itu tidak berbeda dalam arti “nyleneh” itu salah karena perbedaan adalah suatu kumpulan dari semua aspek dan dalam konteks kebaikan. Tidak ada berbeda dalam suatu keburukan kecuali orang tersebut sadar akan apa yang ia lakukan bahwa itu salah.

Misal sama-sama masuk kelas kita sewaktu pelajaran, namun selangkah setelah dosen/gadik menjelaskan dan bertanya kepada kita apa yang ia sampaikan maka saya yakin kata-kata yang keluar dari mulut siswanya akan berbeda dari cara ia mengungkapkannya kembali pelajaran.

Berbeda itu sarana kita belajar, ... misal setiap kita pasti ada yang dari masing-masing daerah di Indonesia, ada yang ngomongnya keras,lembut,ada yang cepat, ada yang berbicara seolah-olah lagi marah.., namun sebaiknya dengan perbedaan itu membuat tepo seliro (tenggang rasa) yang terangkum dalam sebuah ikatan etika (sopan santun) yang universal.

Ketika perbedaan itu kita anggap sebagai penghalang, maka  selamanya kita akan terhalangi sesuatu yang pada prinsipnya itu adalah Sunnatullah (memang sudah demikian adanya), yang ada kita harus menyikapi Perbedaan itu adalah Keunggulan.

 Langkah-langkah berbeda tapi unggul:
1.      Kenali dirimu dan lingkunganmu, dengan didasari niat yang baik dan ikhlas
2.      Buat simulasi / rencana akan peran dan fungsimu di sana (keungglan trtntu)
3.      Hunjamkan tekat setelah engkau membreakdown semua yang ada
4.      Tanamkan kebiasaan dalam setiap hari akan perubahan dan tuliskan dalam secarik kertas sebagai reminder note harian
5.      Biasakan lakukan reminder note tersebut dalam aplikasi 24 jam yang kita punyai,
6.      Setelah hari mulai berganti/menjelang tidur malam.., engkau wajib mengevaluasi kembali dan komentari yang positif apa yang engkau lakukan.

Selamat mencoba Perbedaan.
KEEP FIGHTING!!!!! KARENA SEMANGAT ITU MENULAR! MAKA JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG LEPASKAN SEMANGATMU DISEKELILINGMU, HINGGA TERASA AROMA PERJUANGAN.

"IMAJINATIF REKAYASA : Tak AKan Pernah lelah Seorang Pemuda untuk Berprestasi dan Bermanfaat untuk Orang lain" Tatangw.blogspot.com

Sabtu, Juni 15, 2013

MAUKAH ENGKAU BERJANJI?


Maukah Engkau Berjanji


Berjanji untuk menjadi begitu kuat sampai tidak ada suatu apa pun yang dapat mengganggu ketenangan pikiran Anda.Berjanji untuk bicara tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran, kepada semua orang yang ditemui.Berjanji untuk membuat semua teman Anda merasa, ada sesuatu di dalam diri mereka.Berjanji untuk memandang sisi terang dari segala sesuatu dan membuat optimisme Anda menjadi kenyataan.Berjajanji untuk hanya memikirkan yang terbaik, hanya bekerja untuk yang terbaik, dan hanya mengharapkan yang terbaik.Berjanji untuk bergembira atas sukses orang lain sama seperti Anda gembira atas sukses sendiri.Berjanji untuk melupakan kesalahan-kesalahan masa lalu dan bertekad secara gigih mencapai prestasi yang lebih besar di masa depan.Berjanji untuk setiap saat menapilkan wajah yang gembira dan memberikan senyum manis kepada setiap makhluk hidup yang ditemui.Berjanji untuk memberikan begitu banyak waktu untuk perbaikan diri sendiri sampai Anda tak punya waktu untuk mengkritik orang lain.Berjanji untuk menjadi terlalu besar untuk cemas, terlalu bermartabat untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk merasakan kehadiran masalah.Berjanji untuk memikirkan hal-hal baik tentang diri sendiri dan menyatakan kepada dunia, bukan kata-kata lantang, tapi dengan kebajikan besar.Berjanji untuk percaya bahwa seluruh dunia berpihak kepada Anda sejauh Anda menampilkan yang terbaik dari yang ada di dalam diri Anda.
(dari kisah inspirasional tabloid Aura)

Jadi... Janji Merupakan Kekuatan Dasar Seseorang untuk melaksanakan Tindakan

IMAJINATIF REKAYASA
"Tak Akan Lelah dan Tak Mau Lelah untuk Berprestasi dan Bermanfaat untuk Orang Lain"

Rabu, Mei 22, 2013

Mengenang 65 Tahun Derita Palestina


dakwatuna.com - Derita Palestina menjadi sejarah panjang yang dialami rakyat Palestina dimulai ketika orang-orang Yahudi kembali ke bumi Al-Quds secara beramai-ramai dan berdirinya secara sepihak negara Zionis Israel di Palestina yang diumumkan pada 14 Mei 1948 yang langsung diakui oleh Amerika Serikat (AS).

Derita panjang yang menjadi catatan malapetaka dikenang rakyat Palestina sebagai akibat kebiadaban teroris Zionis Israel yang membuat mereka meninggalkan rumah dan kampung halamannya untuk hijrah menyelamatkan jiwa dan iman yang melekat dalam dada.

Walaupun peristiwa Nakbah sudah berlangsung 65 tahun, akan tetapi sangat sulit dilupakan oleh rakyat Palestina khususnya, dan orang yang memiliki hati nurani serta akal sehat pada umumnya karena begitu sakitnya penderitaan bangsa Palestina akibat kekejaman yang dilakukan teroris Zionis Israel kepada anak-anak yang tidak berdosa, kaum wanita, dan orang-orang tua yang sudah uzur.

Pendirian Negara Israel pada 1948 juga merupakan petanda besar kehancuran dunia. Kembalinya Yahudi ke bumi merupakan petaka umat Islam yang belum terhapus hingga hari ini.

Seperti kita ketahui, orang-orang Yahudi dihukum Allah 2000 tahun akibat perbuatan mereka membunuh para Nabi, membuat kerusakan di muka bumi dan mengingkari perintah Allah.

Allah menggambarkan sifat buruk orang-orang Yahudi.

Pendirian Zionis Internasional dan Deklarasi Balfour


Jenderal Allenby memasuki kota Al-Quds, 1917. (Doc. palestine-primer.com)

Setelah serangkaian upaya Zionis Israel gagal untuk merebut tanah Palestina yang dimulai semenjak munculnya organisasi Zionis Dunia yang diprakarsai oleh seorang wartawan dan penulis Yahudi dari Austria, Theodor Herzl dalam kongres Zionis pertama di Bassel, Swiss pada 1897.

Dimana kongres ini menghasilkan resolusi tentang Palestina yang harus menjadi pemukiman bangsa Yahudi.

Melalui Deklarasi Balfour, Sekretaris urusan luar negeri pemerintah Inggris, Arthur James Balfour menjanjikan dukungan Inggris untuk mendirikan sebuah “rumah nasional Yahudi di Palestina”.

Deklarasi ini berbentuk surat tertanggal 2 November 1917 dari Arthur James Balfour kepada Lord Rothchild, penyandang dana Zionis dunia yang membiayai perpindahan bangsa Yahudi dari Eropa ke Palestina. Deklarasi ini berisi menyatakan dukungan Inggris atas pembentukan tanah air bangsa Yahudi di Palestina. Deklarasi ini juga dianggap sebagai awal Nakbah (bencana) yang menimpa rakyat Palestina.

Deklarasi itu telah dibahas secara mendalam dan teks resminya yang diputuskan pada 31 Oktober 1917 oleh Kabinet Perang di London. Pada waktu itu juga, berlakunya serangan tentara Inggris untuk menjajah Palestina.

Palestina secara resmi jatuh ke tangan penjajah pada era modern ini setelah Palestina jatuh ke tangan Inggris yang menjajah tanah suci tersebut. Inggris di bawah pimpinan Jenderal Allenby berhasil menjajah Palestina dari naungan Khilafah Turki Utsmani. Ribuan sukarelawan Yahudi bergabung dalam pasukan Allenby itu.

Pasukan Allenby bersama sukarelawan Yahudi berhasil menjajah Palestina sejak Desember 1917 setelah memulai serangan pertama pada 31 Oktober 1917.

Pada tahun 1919, selepas Perang Dunia Pertama, kota Al-Quds yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha dan seluruh wilayah Palestina jatuh ke tangan Inggris. Inggris akhirnya berhasil menumpas Khilafah Turki Utsmani.

Setelah Deklarasi Balfour dan masuknya pasukan Allenby bersama sukarelawan Yahudi ke Al-Quds, gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi ke berbagai wilayah Palestina. Sesuai keputusan Konferensi Zionisme Internasional pertama, gerakan migrasi dan penguasaan tanah Palestina dilakukan dengan cara-cara :

Pertama, pembelian tanah orang Arab-Palestina secara besar-besaran untuk membangun pemukiman Yahudi. Dana untuk pembelian tanah dari rakyat Palestina cukup besar, tetapi ternyata animo orang Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina sangat rendah.

Kedua, untuk memaksa orang Yahudi bermigrasi, kaum Zionis terpaksa melakukan teror-gelap terhadap orang-orang Yahudi sendiri di Eropa, untuk memaksa mereka mau ber-exodus (migrasi besar-besaran) ke Palestina.

Ketiga, selain itu kaum Zionis juga melakukan embargo terhadap rakyat Palestina dengan menutup jalur suplai kebutuhan sehari-hari dan kadangkala dengan cara-cara intimidasi, sehingga mereka jatuh miskin dan terpaksa atau dipaksa menjual tanah atau berpindah tempat meninggalkan kampung halaman mereka.

Keempat, di samping itu gerombolan-gerombolan teroris Zionis ekstrim secara terus-menerus melakukan teror dan pembunuhan gelap terhadap rakyat Palestina untuk memaksa mereka meninggalkan tanah dan tempat tinggalnya. Tindakan itu dilakukan sejak tahun 1920 sampai dengan sekarang.

Kelima, membangun kepemimpinan orang Yahudi di Palestina dalam bidang ekonomi dan politik.

Maka dari rentetan peristiwa itu, dimulailah perpindahan secara besar-besaran bangsa Yahudi ke Palestina di bawah naungan Inggris dari tahun 1918-1947.

Pendirian Negara Haram Zionis Israel


David Ben Gurion secara sepihak memproklamirkan berdirinya “Negara Zionis Israel”, 14 Mei 1948. (Doc. desertpeace)

Peristiwa Nakbah diawali dengan tindakan teror, penangkapan, dan pembantaian yang dilakukan oleh kelompok teroris Zionis Ekstrim Irgun pimpinan Menachem Begin –pernah menjabat Perdana Menteri Israel dari Partai Likud (21 Juni 1977-10 Oktober 1983)- terhadap rakyat Palestina Tiberius pada 18 April 1948, menyebabkan 5.500 orang rakyat Palestina mengungsi menyelamatkan diri.

Pembantaian terhadap rakyat Palestina terus berlanjut. Pembantaian ini dilakukan oleh tentara-tentara teroris Zionis Israel dan Kelompok teroris Zionis ekstrim seperti Haganah, Stern Gang, Bachnach, Irgun Levi L’ummi, dan sebagainya. Mereka bersenjata lengkap, sementara yang diserangnya hanya rakyat biasa yang tidak memiliki senjata apa pun.

Pada 28 April 1948, kelompok teroris Zionis ekstrim Irgun kembali memborbadir fasilitas-fasilitas milik rakyat sipil di kota Jaffa, kota terbesar di Palestina pada saat itu menyebabkan 750.000 rakyat Palestina ketakutan dan panik pergi mengungsi.

Pada 14 Mei 1948, pukul 16.00 waktu setempat di Tel Aviv Museum, David Ben Gurion, pemimpin kelompok teroris Zionis ekstrim Haganah dan tokoh Zionis Internasional yang kemudian menjadi Perdana Menteri Israel pertama (14 Mei 1948 – 07 Desember 1953), secara sepihak –setelah mandat inggris berakhir- memproklamirkan berdirinya “Negara Zionis Israel” yang pada hakekatnya merupakan penegasan tentang awal penjajahan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang didukung oleh sekutunya Amerika Serikat (AS).

Terbukti hanya berselang 10 menit setelah proklamasi “Berdirinya Negara Zionis Israel”, Presiden AS Harry S. Truman langsung mengumumkan sikap resmi negaranya, mengakui dan mendukung berdirinya “Negara Zionis Israel” di atas bumi Palestina, serta langsung membuka hubungan diplomatik secara resmi diikuti oleh negara-negara lain seperti Inggris, Rumania, dan Uruguay.

Secara resmi, bantuan AS terhadap Israel dilakukan pada 31 Januari 1949.

Berdirinya “Negara Zionis Israel” terwujud dalam proses tiga puluh satu tahun setelah deklarasi Balfour dan setelah pembinaan dan pengasuhan oleh pemerintah Inggris.

Pengusiran Massal Rakyat Palestina


Jutaan rakyat Palestina terpaksa mengungsi saat peristiwa Nakbah. (Doc. sabbah.biz)

Proklamasi “Berdirinya Negara Zionis Israel” semakin memperluas perpindahan populasi Yahudi di berbagai belahan dunia yang terasing dan teraniaya terutama di Eropa Timur dan Rusia. Pada awal mandat Inggris (1919), jumlah orang Yahudi di Palestina adalah sekitar 59.000 jiwa (9% dari populasi). Pada tahun 1948, jumlahnya meningkat menjadi 605.000 Yahudi melalui imigrasi yang dibantu oleh rekayasa peristiwa Holocaust (pembantaian bangsa Yahudi oleh Nazi pada tahun 1933) dari seluruh dunia. Tetapi bahkan pada saat itu, angka ini hanya merupakan 30% dari total penduduk Palestina. Dan mereka hanya menguasai 7% dari total luas lahan Palestina.

Di samping itu, semakin meluasnya tindakan teror dan brutal kelompok Zionis Israel untuk membunuh anak-anak, wanita, dan kaum tua, serta menghancurkan rumah-rumah penduduk. Maka, lebih dari 750.000 rakyat Palestina mengungsi ke daerah perbatasan seperti Libanon, Suriah, Yordania, Mesir, Yaman dan beberapa Negara Teluk.

Pemerintah Zionis Israel yang baru didirikan menyita tanah dan properti para pengungsi tanpa menghormati hak-hak rakyat Palestina atau keinginan untuk kembali ke rumah mereka. hingga kini mereka tidak dapat kembali ke rumah dan kampung halamannya. Lebih dari 475 desa dan kota Palestina disita, sebagian besar hancur.

Sejarawan Israel Tom Segev melaporkan bahwa “Seluruh kota dan ratusan desa dibiarkan kosong merupakan pemindahan populasi dengan imigran [Yahudi] baru … orang bebas – Palestina – telah pergi ke pengasingan dan menjadi pengungsi miskin, pengungsi miskin (Yahudi) mengambil tempat orang pengasingan menjadi langkah pertama dalam kehidupan mereka sebagai orang bebas. Satu kelompok [Palestina] kehilangan semuanya sementara yang lain [Yahudi] menemukan segalanya yang mereka butuhkan (meja, kursi, lemari, panci, piring, kadang-kadang pakaian, album keluarga, buku radio, hewan peliharaan….)“

Saat ini, ada 4,4 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan setidaknya lebih dari satu juta orang pengungsi Palestina lainnya yang belum terdaftar. Jadi mayoritas rakyat Palestina, sekitar enam juta orang adalah pengungsi.

Negara Teroris Dan Rasis Tanpa Perbatasan Yang Jelas


Peta Israel Raya (Doc. sweetliberty.org)

Dari catatan sejarah di atas, sudah jelas Negara Zionis Israel didirikan atas dasar konspirasi dan terorisme. Sejatinya Zionis Israel akan terus menumpahkan darah rakyat Palestina hingga Zionis Israel mengosongkan bumi Palestina dari orang-orang selain bangsa Yahudi. Dalam buku yang berjudul “Zionisme Gerakan Menaklukan Dunia” karya Z.A. Maulani, Gerakan Zionisme adalah suatu gerakan berdasarkan prinsip ‘rasisme’. Rasisme adalah suatu paham yang mempercayai bahwa suatu ras tertentu lebih unggul daripada ras-ras yang lain. Hal itu didasarkan pada paham:
Berdasarkan Talmud kaum Yahudi mempercayai mereka adalah “Ummat Pilihan Tuhan”, dan memiliki derajat dan keunggulan di atas bangsa-bangsa mana pun. Berdasarkan Talmud pula bangsa-bangsa non-Yahudi tergolong sebagai “goyyim”, yang artinya ‘subhuman’, atau “kaum budak”, bagi bangsa Yahudi.
Berdasarkan prinsip rasis tadi, kaum Yahudi bersikap dan berperilaku rasis pula.
Di mata kaum Yahudi semua bangsa tanpa kecuali, termasuk orang Palestina, tergolong ‘goyyim’, yang artinya lebih rendah derajatnya dari manusia, dan karenanya “tidak boleh dan tidak dapat diperlakukan sebagai manusia”.
Berdasarkan prinsip rasis tersebut kaum Yahudi menghalalkan segala cara terhadap kaum ‘goyyim’, termasuk cara-cara terorisme sebagai modus operandi utama untuk membangun negara Yahudi.
Negara Zionis Israel sejak dicita-citakan sampai dengan berdirinya sebagai suatu negara didirikan di atas pondasi “terorisme oleh negara” sampai dengan sekarang.

Apa Kata Tokoh-Tokoh Zionis Israel?

Sikap angkuh dan tidak berperi-kemanusiaan Zionis sebagai Negara teroris dan rasis juga dapat disimak dari pernyataan-pernyataan para hachom (alim-ulama) dan rabbi (guru agama) Yahudi serta para pemuka Zionis seperti dikutip di bawah ini:

“Usir penduduk yang tak berduit sesenpun itu keluar perbatasan (Palestina) dengan cara menolak lapangan-kerja … Kedua proses, baik meniadakan mereka dari kepemilikan maupun pengusiran kaum melarat itu, harus dilaksanakan dengan cara yang sangat hati-hati dan dengan kewaspadaan.” (Theodore Herzl, pendiri Organisasi Zionis Dunia, yang berbicara tentang bangsa Arab-Palestina, diangkat dari ‘Complete Diaries of Theodore Herzl’, entri tanggal 12 Juni 1895).

Keterangan Rabin setelah jatuhnya Lydda, dan tuntasnya pelaksanaan Rencana Dalet pada tahun 1960, sebagaimana diceriterakan oleh Uri Lubrani, penasehat khusus perdana menteri Ben-Gurion bidang Urusan Arab, “Kita akan menurunkan peran penduduk Arab (di Palestina) menjadi tidak lebih daripada tukang potong kayu dan pelayan.”(Sabri Jiryas, ‘The Arabs in Israel’)

Hingga kini, selama lebih dari tujuh tahun, Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon dalam keadaan koma karena menderita stroke. (Doc. Siasat.pk)

“Kita harus melakukan segala upaya untuk menjamin agar mereka (pengungsi Palestina) tidak akan pernah kembali (ke Palestina).” (Diangkat dari buku harian perdana menteri Ben-Gurion, entri 18 Juli 1948, sebagaimana dikutip dalam buku Michael Ben-Zohar, ‘Ben Gurion: the Armed Prophet’, Prentice-Hall, 1967, h. 157)

“Kita harus menggunakan teror, pembunuhan, intimidasi, penyitaan tanah, dan pemutusan semua pelayanan sosial untuk membersihkan tanah Galilea dari penduduk Arab.” (Israel Koenig, ‘The Koenig Memorandum’, 1978)

“Sekiranya saya seorang pemimpin bangsa Arab, saya tidak akan pernah membuat perdamaian dengan Israel. Ini wajar: kita telah merampas negeri mereka.” (David Ben-Gurion sebagaimana dikutip dari buku Nahum Goldmann, ‘The Jewish Paradox’, Weidenfeld and Nicholson, 1978, h. 99)

“(Orang Palestina) tidak lain adalah binatang yang berjalan di atas dua-kaki.” (Menachem Begin dalam pidatonya di depan Knesset, sebagaimana dikutip dari buku Amnon Kapeliouk, ‘Begin and the Beasts’, New Statesmen, tanggal 25 Juni 1982)

“Kita menyatakan secara terbuka bahwa orang Arab tidak punya hak berdiam bahkan satu sentimeter pun di Erzt Israel… Kekuatan (militer) adalah satu-satunya yang mereka pahami. Kita akan gunakan kekuatan secara maksimum sehingga orang Palestina akan mendatangi kita dengan merangkak.” (Rafael Eitan, kepala staf tentara Israel, sebagaimana dilaporkan oleh Sk. Yediot Ahronot tanggal 13 April 1983 dan Sk. The New York Times tanggal 14 April 1983)

“Tiap orang harus bergerak, berlari, dan merebut puncak bukit sebanyak mungkin untuk memperluas pemukiman, karena apa yang kita rebut hari ini akan menjadi milik kita untuk selama-lamanya …Apa yang tidak kita rebut akan menjadi milik mereka.” (Pidato Ariel Sharon, laporan AFP pada tanggal 15 Nopember 1998)

Hal yang unik selama “Berdirinya Negara Zionis Israel” ialah bahwa Negara Zionis Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki perbatasan yang jelas, atau dengan kata lain, tidak memiliki perbatasan sama sekali, baik dalam gagasan maupun dalam konstitusinya. Luas wilayah negara Israel yang dibentuk tidak pernah ditentukan.

Konsepsi tentang wilayah dan batas-batas Negara Zionis Israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah Negara Zionis Israel luasnya “dari sungai Nil sampai ke sungai Eufrat dan Tigris” (Genesis Revisi ke-15, ayat 18), tanah-air menurut ajaran agama Yahudi adalah “Tanah Suci” (Kitab Zakaria 2:12), tanah itu adalah “Tanah Tuhan, karena Tuhan tinggal di sana” (Kitab Yusya 9:3), tanah itu adalah “Tanah yang Dijanjikan oleh Tuhan kepada Ibrahim” (Kitab Tatsniah 11:12), dan menurut Taurat lagi, tanah itu adalah “Tanah pilihan untuk diwariskan kepada Umat Pilihan”. Taurat tidak dengan jelas menetapkan tentang batas-batas wilayah ‘Erzt Israel’. Lagipula Deklarasi Balfour hanya menyebut “Tanah Air bagi Bangsa Yahudi” di Palestina tanpa menetapkan batas-batasnya.

Konsep agama ini oleh Kaum Zionis sekuler tetap dipertahankan, tetapi lebih dikembangkan, disesuaikan dengan ambisi gerakan Zionisme. Ketika ditanya tentang batas-batas Negara Zionis Israel, Chaim Weizmann, presiden pertama Negara Zionis Israel, menegaskan, “Luas negara Israel tidak ditentukan. Luasnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penduduknya”.

Perdana menteri Zionis Israel Golda Meir bahkan dengan congkak menyatakan, luas Negara Zionis Israel adalah “sejauh yang dapat dicapai oleh militer Israel”.

Juga pernyataan David Ben Gurion dalam pidato pengarahannya kepada Staf Umum tentara Zionis Israel pada bulan Mei 1948 yang begitu jelas mengatakan “Kita harus bersiap untuk melaksanakan ofensif. Tujuan kita adalah menghancurkan Libanon, Trans-Jordania, dan Suriah. Titik lemah adalah Libanon, karena rejim muslim yang ada bersifat artifisial dan mudah dirobohkan. Kita harus menegakkan suatu negara Kristen di sana, dan kemudian kita akan hancurkan Legiun Arab, menghabisi Trans-Jordania; selanjutnya Suriah akan jatuh dengan sendirinya. Kemudian kita akan membom dan bergerak untuk menduduki Port Said, Iskandariah, dan Sinai.” (Diangkat dari buku Michael Ben-Zohar, ‘Ben-Gurion: A Biography’, Delacorte, New York, 1978).

Jadi, pantaskah kita peringati “Hari Berdirinya Negara Zionis Israel” dan mencantumkan “Negara Zionis Israel” dalam atlas peta dunia yang kita pegang? (usb/Rana Setiawan/mirajnews)

sumber http://www.dakwatuna.com/2013/05/14/33260/mengenang-65-tahun-derita-palestina/#axzz2TzIN8BDW

Jalan

Setukpa, Lemdikpol sukabumi, ditulis saat memanfaatkan sedikit waktu yang ada untuk kembali mereview tulisan sebelumnya.  Sabtu 18 mei 2013 pukul 19.54

“Jalan akan senantiasa panjang tatkala kita sedikit-sedikit merasakan apa-apa yang kita pikirkan, namun sangat pendek ketika ketika kita tau akhirnya dan merumuskan dalam bentuk konsep (grand design)

Aku tau dan senatiasa tau, bahwa jalan didunia ini banyak dan bercabang-cabang seperti simpul tali. Dan tali itu awalnya sedia kala yang Alloh buat yaitu tali yang rapi,lurus tanpa simpul-simpul dunia. Tali yang senantiasa kuat dan bukan tali yang lemah atau bahkan mudah putus, karena kekuatan itu bersumber dari sebagian bentuk upaya tindakan untuk menggabungkan dan proses benang-benang yang terkumpul menjadi satu mengait dan saling terkait. Maka itulah kekuatan.

Seseorang itu jugapun hampir sama dengan sebuah tali tersebut, akan kuat dan saling menguatkan ketika ia malakukan usaha yang bukan biasa-biasa saja dan selalu bersama orang baik (berjamaah) tanpa melupakan tugas ia yaitu menyampaikan risalah-Nya.

Aku yakin bila semua tali itu aku rajut dan kujadikan satu, maka siapa yang mampu memutuskan? Ketika semua yakin maka apapun itu pasti dilandasi dengan niat yang menghunjam dan kuat sekuat gigitan geraham saat menggigit.

 Disini aku berdiri dengan pijakan kuat dan disini aku akan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Republik Indonesia....InsyaAlloh!!!

Salam Kesatria Perwira Indonesia. Dan Salam Kuat para Pemuda Muslim!! Semoga kekuatanmu dilandasi dengan iman yang mantap dan tatapanmu yg menggelora!

Sabtu, Februari 23, 2013

Biografi Houtman Zainal Arifin - Kisah Office Boy menjadi Vice President Citibank


Cerita Inspiratif dibalik perjuangan yang panjang..,


Houtman Zainal Arifin dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kota Kediri Jawa Timur, Beliau meninggal pada hari Kamis, 20 Desember 2012. Pengalaman hidupnya yang amat inspiratif patut untuk disimak, yang awalnya ia hanya seorang office boy hingga bisa menduduki jabatan nomor satu sebagai seorang Vice President Citibank. Sekarang beliau berkerja sebagai direksi di perusahaan swasta, pengawas keuangan di beberapa perusahaan swasta, komite audit BUMN, konsultan, penulis serta dosen pasca sarjana di sebuah Universitas. Beliau dilahirkan dari keluarga pas-pasan. Kisah hidup beliau dimulai ketika lulus dari SMA, Hotman merantau ke Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali dari tahun 1951-1974, Houtman membawa mimpi di Jakarta untuk hidup berkecukupan dan menjadi orang sukses di Ibukota, namun apa daya Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh.

Sewaktu tinggal di tanah abang, ayah beliau sakit keras. Orang tuanya ingin berobat, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup. Melihat keadaan seperti itu, beliau tidak mau menyerah. Dengan bermodal hanya Rp 2.000,- hasil pinjaman dari temannya, beliau menjadi pedagang asongan menjajakan perhiasan imitasi dari jalan raya hingga ke kolong jembatan mengarungi kerasnya kehidupan ibukota. Usaha dagangannya kemudian laku keras, namun ketika ia sudah menuai hasil dari usahanya, ternyata Tuhan memberinya cobaan, ketika petugas penertiban datang, dagangannya di injak hingga jatuh ke lumpur. Ketika semua dagangan beliau sudah rusak bercampur lumpur, ternyata teman-temannya yang dari kawula rendah seperti tukang sepatu, tukang sayur, dan lain-lain, beramai-ramai membersihkan dagangan beliau. Disini beliau mulai mendapatkan pengalaman berharga tentang kerasnya kehidupan Ibukota.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya. Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.
 

Sampai di rumah, beliau melihat ada orang gila wara-wiri di sekitar rumah beliau. Orang gila itu hampir nggak pake baju. Beliau pada saat itu cuma punya baju 3 pasang. Hebatnya, beliau ikhlas memberi ke orang gila itu sepasang baju plus sabun plus sisir. Tuhan memang Maha Adil, Pada hari ketiga setelah kejadian tersebut, Tiba-tiba datang surat yang menyatakan bila beliau diterima menjadi OB disebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Waktu jadi OB, beliau melihat training. Karena jabatan beliau hanya OB, beliau tentu tidak dianggap. Bahasa Inggris beliau pun cuma sekedar yes-no. Tapi beliau berprinsip, “Saya harus berbuat. Saya harus pintar.” Setiap hari selama training itu, beliau ada di depan pintu dan mencatat semuanya. Training officer-nya lama-lama jadi menyuruh beliau masuk (tapi secara kasar). Si training officer mengumumkan pada para trainer, “Pengumuman, dia tidak terdaftar dan dia tidak akan diuji,” kata training officer. Mendengarnya, Houtman tidak terima. Dia sudah berada di ruangan yang sama berarti dia sudah menjadi salah satu trainer juga dan juga harus diuji.

Pak Houtman lalu menantang diri beliau sendiri, “Saya harus lulus!” batin beliau. Padahal saingan beliau adalah lulusan UI, Michigan, Ohio, ITB dan banyak universitas TOP lainnya. Sementara beliau, SMA bisa lulus aja udah untung. “Pokoknya harus lulus dan gak boleh jadi yang terakir,” tekad beliau. Tuhan memang Maha Besar, dari 34 orang beliau termasuk 4 besar dan beliau pada tahun 1978 dikirim ke Eropa.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggung jawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras.
 

Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA. Kemudian ia pun di angkat menjadi pegawai di bank Citibank tersebut, Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

Sekitar 19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman kemudian mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak Citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi Citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia. Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang. Pada hari Kamis tepatnya pada tanggal 20 Desember 2012 Bapak Houtman Zainal Arifin berpulang ke pangkuan Rahmatullah pukul 14.20. Jenazahnya disemayamkan di Jln. H. Buang 33 Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta.

Pelajaran yang dapat dipetik adalah kita tidak akan pernah kekurangan apa bila kita mau saling memberi, jika kita mau bersilaturahmi dan banyak berteman dengan siapa saja kita akan mendapatkan rezeki yang lebih banyak, dan jika kita iklash memberi Allah swt pasti akan memberikan kita sesuatu yang lebih.

Referensi :

- http://aristi-griya-sastra.blogspot.com/2012/09/sharing-inspiring-people-houtman-zainal.html
- http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/09/houtman-zainal-arifin-jika-memberi-kita-tak-akan-pernah-kekurangan-340781.html
- http://kotakmimpikita.wordpress.com/2011/05/30/from-nobody-to-somebody/#more-118