Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Perkenalkan..,Saya :

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Kusampaikan bahwa rasa menggelora akan menjadikan diri kuat tanpa ada lelah bahkan raut wajah pucatpun tidak ada, kecuali hanya menggapai Ridho-nya. PIN BB : 7E61CA7A

Selasa, Desember 01, 2015

MANFAAT KAPASITOR DAN BAHAYANYA

Kapasitor: Bermanfaat sekaligus berbahaya


Pekik Argo Dahono
Dalam sistem tenaga listrik dikenal daya aktif dan daya reaktif. Daya aktif adalah daya yang harus dibangkitkan di sisi pembangkit dan disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi menuju konsumen, dan akhirnya dipakai untuk menjalankan peralatan industri dan komputer di banyak bangunan modern. Satuan dari daya aktif biasanya adalah watt (W), kilowatt (kW), atau tenaga kuda (HP). Sedangkan daya reaktif adalah suatu besaran yang menunjukkan adanya fluktuasi daya di saluran transmisi dan distribusi akibat digunakannya peralatan listrik yang bersifat induktif (misal : motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun namanya adalah daya, daya reaktif ini tidak nyata dan tidak bisa dimanfaatkan. Akan tetapi adanya daya reaktif menyebabkan aliran daya aktif tidak bisa dilakukan secara efisien dan memerlukan peralatan listrik yang kapasitasnya lebih besar dari daya aktif yang diperlukan. Satuan dari daya reaktif adalah VAR (volt-ampere-reaktif). Untuk menunjukkan seberapa efisien daya aktif disalurkan, dalam teknik tenaga listrik dikenal suatu besaran yang disebut faktor-daya. Nilai maksimum faktor-daya adalah satu dan nilai minimumnya adalah nol. Semakin tinggi faktor-daya maka semakin efisien penyaluran dayanya. Artinya juga, semakin kecil faktor-daya maka semakin besar daya reaktifnya.
Bagi konsumen kecil atau rumah tangga, keberadaan daya reaktif tidak terlalu menjadi masalah karena PT. PLN tidak memperhitungkannya dalam penentuan tagihan listrik. Akan tetapi bagi konsumen besar, pabrik atau bangunan modern, PT. PLN mensyaratkan faktor-daya harus lebih dari 0,85. Jika nilai faktor-daya kurang dari nilai itu maka daya reaktif akan diukur dan diperhitungkan dalam penentuan besarnya tagihan. PT. PLN melakukan ini karena aliran daya reaktif yang besar menyebabkan peralatan milik PT. PLN tidak bisa bekerja secara efisien dan tidak bisa digunakan secara maksimum.
Untuk mengatasi masalah rendahnya faktor-daya atau tingginya daya reaktif, banyak industri atau bangunan modern memasang kapasitor. Kapasitor adalah peralatan listrik yang bisa menghasilkan daya reaktif yang diperlukan oleh konsumen sehingga aliran daya reaktif di saluran bisa berkurang. Dengan kata lain, kapasitor bermanfaat untuk menaikkan faktor-daya. Dengan memasang kapasitor, konsumen besar bisa terhindar dari tambahan tagihan listrik karena daya reaktif yang berlebih. Semakin mahalnya tarif listrik dan semakin tingginya keinginan untuk mengoperasikan peralatan secara efisien, menyebabkan penggunaan kapasitor semakin banyak dan meluas. Idealnya, kapasitor dipasang di dekat peralatan yang memerlukan daya reaktif sehingga tidak perlu terjadi adanya aliran daya reaktif melalui kabel, trafo, atau peralatan lainnya.
Sayangnya, semua teori tersebut hanya berjalan dengan baik jika gelombang tegangan dan arus listriknya mempunyai bentuk sinusoidal. Dengan semakin banyaknya banyaknya penggunaan inverter untuk menaikkan efisiensi peralatan industri, penggunaan ballast elektronik untuk meningkatkan efisiensi lampu, dan penggunaan penyearah untuk memasok komputer, data center, dan bermacam peralatan IT maka bentuk gelombang tegangan dan arus berubah menjadi nonsinusoidal. Seberapa jauh suatu gelombang menyimpang dari bentuk sinusoidal dinyatakan dengan besarnya kandungan harmonisa. Arus harmonisa adalah arus listrik yang frekuensinya kelipatan bulat dari frekuensi dasarnya (PT. PLN menggunakan frekuensi dasar 50 Hz). Artinya, arus harmonisa mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dibanding frekuensi dasar 50 Hz. Arus harmonisa yang banyak muncul di bangunan modern mempunyai frekuensi 150, 250, dan 350 Hz. Di banyak bangunan modern, kandungan arus harmonisa yang mengalir di jaringan listrik bisa mencapai lebih dari 30%.
Berlawanan dengan trafo atau induktor, kapasitor mempunyai impedansi atau hambatan yang rendah pada frekuensi yang tinggi. Karena arus listrik cenderung mengalir melalui melalui lintasan yang hambatannya rendah maka arus harmonisa cenderung mengalir melalui kapasitor. Akibatnya, kapasitor bisa mengalami arus lebih karena adanya harmonisa. Jika hambatan kapasitor mempunyai nilai yang sama dengan hambatan jaringan sumber maka tercapailah suatu kondisi yang disebut resonansi. Pada kondisi resonansi, hambatan total sistem menjadi nol. Kondisi ini mirip dengan kondisi rangkaian pendek yang membahayakan kapasitor dan peralatan lainnya. Kondisi inilah yang sering menyebabkan rusaknya kapasitor dan peralatan lainnya. Karena kapasitor biasanya berisi minyak, kapasitor yang terbakar bisa memicu kebakaran yang lain. Kejadian inilah yang sering memicu banyak kebakaran di industri dan bangunan modern.
Untuk mengatasi masalah terbakarnya kapasitor karena adanya arus harmonisa, bermacam cara sederhana bisa dilakukan. Cara pertama yang umum ditawarkan oleh banyak pabrik pembuat kapasitor adalah dengan memasang induktor secara seri dengan kapasitor untuk mencegah mengalirnya arus harmonisa melalui kapasitor. Cara ini cukup efektif tetapi menyebabkan biaya pemasangan kapasitor menjadi mahal. Cara lain yang sering penulis lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menjauhkan pemasangan kapasitor dari posisi beban yang diperkirakan banyak menghasilkan harmonisa. Cara ini sering sekali bisa dilakukan tanpa banyak mengeluarkan biaya tambahan.
Secara umum, pemasangan kapasitor tidak mengkhawatirkan jika (i) kapasitas peralatan elektronik yang diperkirakan menghasilkan harmonisa tidak lebih dari 30% kapasitas sumber, dan (ii) besar kapasitor yang dipasang tidak lebih dari 50% kapasitas sumber. Jika penggunaan peralatan elektronik sangat banyak dan kapasitor yang akan dipasang besar maka suatu studi khusus tentang kemungkinan terjadinya resonansi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Di banyak bangunan modern yang penggunaan peralatan elektroniknya sangat banyak, peluang terjadinya resonansi sangat tinggi sehingga studi semacam ini menjadi sangat sering diperlukan. Dengan melakukan studi ini diharapkan kebakaran yang menyebabkan kerugian ratusan milyar rupiah bisa dicegah.


SUMBER: https://konversi.wordpress.com/2009/11/18/kapasitor-bermanfaat-sekaligus-berbahaya/

Kamis, Oktober 23, 2014

KESEMPATAN SESEORANG…



Ditulis jam 9:38 WIB kamis, tanggal 23 oktober 2013, dikantor puslabfor bareskrim Polri

KESEMPATAN SESEORANG…




Tak ada katapun yang kuat dan penuh dengan makna dengannya yaitu “KESEMPATAN”. Orang mungkin berbondong-bondong di seluruh penjuru dunia akan menantikan kata-kata ini sehingga ia hanya mengharap ataupun berangan-angan kapan hari datangnya kata ini dalam hidupnya.

Kesempatan merupakan suatu kata dimana ia akan dapat menjadi peluang tatkala digunakan dengan baik dan benar agar menjadikan keberhasilan. Kata dimana yang dapat disandang oleh orang yang diberi oleh Alloh lantaran ia tinggal didunia, namun diakhirat tidak lagi dapat kesempatan karena didunia saja merupakan ajang mencari, mendapat kesempatan untuk melakukan suatu hal yang baik dan terbaik bagi hidupnya. 

Kesempatan itu dari Alloh dan lewat seseorang yang ia dapat menilai, memberi penilaian ataupun bahakan ia akan menguji seseorang diantara ribuan atau jutaan orang lain. Kalau kita kembali memotong kata kesempatan dengan penggalan kecil yang kita dapatkan ialah kata “Sempat” artinya kita dapat mengalokasikan waktu kita untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan ataupun kita diperintahkan. 

“Sempat” itu lebih mengarah pada jumlah waktu yang kita alokasikan. Ketika kita tidak mengalokasikan sejumlah waktu untuk itu maka yang kita akan dapatkan ialah kegagalan, karena kita tidak mengalokasikan waktu tersebut.

Sama halnya dengan “kesempatan” ia akan berhasil apabila kita mengalokasikan waktu tersebut untuk sebuah tujuan atau keberhasilan. Kesempatan adalah kita harus nilai dengan sebuah kebaikan yaitu seperti Alloh memberikan kesempatan kita untuk tinggal di dunia atau bahkan kita menikmati sehat, menikmati tempat tinggal, menikmati makanan, menikmati kebahagian didunia atau kenikmatan-kenikmatan lainnya.

Harus kita ingat dalam pikiran kita bahwa jiwa itu akan bangun dari ruang dimana kita mendapat celah/ “kesempatan” tanpa adanya kesempatan tersebut itu pun akan sia-sia. Jiwa menjadi teruji tatakala kita mendapat kesempatan, seperti halnya dengan mahasiswa…ia kan mendapat kenaikan grade/kelas tatkala ada sebuah “kesempatan’ ujian. Kesempatan ujian tersebut harus melekat dalam diri hingga ia akan menjadi siap dan kuat.

Kesempatan harus dibarengi dengan persiapan/kesiapan dalam diri, kesiapan diri harus ada dengan tempaan kesigapan, dan kesigapan diri harus ada dengan kekuatan dan kemampuan. Ia akan berbanding lurus dengan hasil tatkala kita memperhatikan hal-hal ini, Seyogyanya kita harus menangkap dan memperhatikan buah dari kesempatan itu yaitu menganggap bahwa kesiapan ialah suatu tangga naik yang akan menghantar kita ketempat kududukan yang tinggi yaitu dekat dengan Alloh swt dan bukan selain hal itu.

Menjadikan kedekatan itu sebuah tujuan, sedang “kesempatan” ialah proses dimana ia akan tumbuh besar, kuat dan mampu memikul beban dengan sebuah keihlasan dan penghambaan menuju jalannya.
Keep Fighting!!!! Karena Semangat adalah menular dan semangat merupakan jalan terbaik dalam kesungguhan untuk meraih Ridho-Nya….
Allahu Akbar….