Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Perkenalkan..,Saya :

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Kusampaikan bahwa rasa menggelora akan menjadikan diri kuat tanpa ada lelah bahkan raut wajah pucatpun tidak ada, kecuali hanya menggapai Ridho-nya. PIN BB : 7E61CA7A

Jumat, September 13, 2013

KEPERCAYAAN


Ditulis ketika ada sedikit waktu pagi menunggu Gadik pukul 07.00, tanggal 31 Agustus 2013

“Kepercayaan itu ibarat membeli makanan di warung, kalau kita ndak percaya terhadap warung tersebut akan makanan yang tidak mengandung racun.., pasti kita akan percaya”

Begitulah pula kepercayaan, ia sebenarnya mudah, ketika kepercayaan itu bersifat umum/universal.  Semua orang berpotensi menjadi kepercayaan. Kata kepercayaan berasal dari percaya, itu artinya ia tidak  menggingkari dan mampu memegang amanah atau sifat individu yang terpercaya. 

Seperti Rosul pernah mengatakan bahwa “serahkan amanah/tanggung jawab kepada ahlinya, ketika amanah/tanggung jawab/kepercayaan diberikan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”.  Ngeri memang, tapi BENAR! Bahwa sanya ketika sesorang pemberi amanah memberikan amanah/tanggung jawab kepada buka ahlinya maka tunggulah kehancuran padanya. 

Seperti halnya dengan Pemimpin, kalau pemimpin diserahkan yang bukan pada ahlinya (tidak amanan/masih belajar) maka tunggulah kehancuran, karena kalau sudah menjadi pemimpin pada prinsipnya ialah ia tersibukkan oleh apa yang dipimpinnya/rakyatnya, ketika pemimpin tersebut masih tahap belajar memimpin sudah memegang jabatan maka itu pada umumnya ia banyak mencoba dan berspekulasi. Seharusnya matanglah ia sebelum memimpin sebuah jabatan/tanggung jawab.

Kepercayaan/trust ia berbanding lurus dengan kemampuan akan bidang yg dipercaya,pengalaman, attitude (tingkah laku), kebiasaan unggul, kepuasan terhadap kinerja, spiritual, emosonal dan akal
Kalau kepercayaan tidak dilandasi dengan poin diatas maka kepercayaan akan menjadi Subjektif. Dan ketika sudah masuk ranah subjektif maka biasanya akan timbul kekecewaan terhadap hasil yang diperoleh kerena tidak didasari dengan  landasan tersebut.

Kepercayaan akan berkurang atau hilang repect ketika kegagalan yang diakibatkan keteledoran, ketidak disiplinan, atau faktor-faktor yang berkaitan dengan intern diri. Sebaiknya senantiasa menjaga diri agar dalam pelaksanaaan prosese pengembanan kepercayaan lebih berhasil dan berkesan sebabai keunggulan diri (personal branding) dalam menjalankan tugas-tugas selanjutnya. 


Jaga Kepercayaan.
KEEP FIGHTING!!!!! KARENA KEPERCAYAAN ITU MAHAL! MAKA JANGAN RAGU MENJADI ORG KEPERCAYAAN KARENA LUHUR BUDI PEKERTIMU&KINERJAMU, HINGGA TERASA KEIKHLASAN DALAM MENGEMBAN AMANAH KEPERCAYAAN.

"IMAJINATIF REKAYASA : Tak AKan Pernah lelah Seorang Pemuda untuk Berprestasi dan Bermanfaat untuk Orang lain" Tatangw.blogspot.com

1 komentar: