Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Perkenalkan..,Saya :

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Kusampaikan bahwa rasa menggelora akan menjadikan diri kuat tanpa ada lelah bahkan raut wajah pucatpun tidak ada, kecuali hanya menggapai Ridho-nya. PIN BB : 7E61CA7A

Jumat, Maret 30, 2012

Si Jad, Maka Engkau Saksikan Hikmah Kisahnya.

Jad adalah seorang pria keturunan Yahudi. Di pertengahan hidupnya, ia memeluk agama Islam. Setelah bersyahadat, ia mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani.  

Jad pun memutuskan hidupnya untuk berkhidmat dalam dakwah Islamiyah. Dia berdakwah ke negara-negara Afrika dan berhasil mengislamkan jutaan orang.

Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanatik, seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.
 
Ibunda Jadullah menuturkan, putranya menghabiskan usianya dengan berdakwah. Dia mengaku telah melakukan beragam cara untuk mengembalikan putranya pada agama Yahudi. Namun, selalu gagal. 
 
''Mengapa seorang Ibrahim yang tidak berpendidikan dapat mengislamkan putraku,'' ujar sang ibu terheran-heran. Sedangkan dia yang berpendidikan tinggi tak mampu menarik hati putranya sendiri kepada agama Yahudi.

                                                                        ***

Kisah Jad dan Ibrahim
 
Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal. Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.
 
Jad seringkali membeli kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias mencuri. 
 
Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.
 
"Tak apa. Yang penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu, setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!" ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.
 
Waktu berlalu, tahun berubah. Ibrahim yang seorang Muslim  menjadi seorang teman bahkan seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah. 

Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi. 

Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.
 
Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan kepada Jad sebagai sebuah hadiah.
 
Mendengar kematian Ibrahim, Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini, Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan solusi atas semua masalah yang dihadapinya. 

Selama 17 tahun, Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil Jad dengan "Hei Yahudi" atau "Hei kafir" bahkan Ibrahim pun tak pernah mengajak Jad kepada agama Islam.

                                                                               ***
 
Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya. Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut. Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad. 
 
Teman Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah Jad.
 
Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, "Buku apakah ini?" tanyanya. Temannya pun menjawab, "Ini adalah Alquran, kitab suci umat Isam," ujarnya.
 
Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, "Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?"  

Temannya menjawab, "Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat." Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.
 
Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan hidupnya selama ini. 

Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.
 
Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia, ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125. 

"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik..."  Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.
 
Jadullah pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen. 


Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan. Subhanallah.
 

 
 Disadur Dari Harian republika
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Afriza Hanifa

Sabtu, Maret 17, 2012

Masih Pikirkan Apa Hendak Tujuanmu Kawan

Kota Padang, 01:15 WIB Tanggal 17 Maret  2012

Ketika Dunia indah bagi orang-orang yang menganggap indahnya, Ada yang menganggap sebuah pernak-pernik intan berlian. dan ada pula yang menganggap sesuatu yang sayang dilewatkan, dan ada pula yang siang-malamnya teringat apa-apa yang telah ia lakukan dari hari ke hari.

Hampir Semua Orang Berbondong-bondong segera mendekatkan dirinya dengan apa yang namanya perhiasan dunia. berusaha mencari nya yang tak bosan-bosan dan dengan berbagai macam cara dan upaya. ketika upayanya tidak berhasil maka saya lihat2 tidak menyerah dalam mengurusi kehidupan yang "tak siap ini" Kenapa tak siap? .karena setiap dirinya diliputi ketidakpastian akan datangnya kematian. namun mungkin saking keenakannya mencari harta benda duniawi ia telah lupa akan dia punya hidup setelah mati.

Ketika Harta ia Lebih cintai dari pada persiapan bekal ke hidup setelah mati, maka ia akan menjadi manusia-manusia yang tak berguna. karena ia dapatkan dan yang ia cari hanya bersifat material karena mungkin tuntutan masyarakat dan  rasa gengsinya yang sangat besar. maka saya pun ingin mengurai ini sehingga ketika pembaca lebih mencintai hartanya dari pada kepada-Nya, maka saya akan pastikan hidup pembaca itu sangat kikir.

saya sangat takjub dengan Agama ini yaitu Islam,.,semua cabang dunia,akhirat sangat lengkap, kita dituntut utuk PERJUANGAN yang takkan lelah dan tanpa Batas akan dunia, namun kita yang jadi terpenting yaitu segala amal yang berkaitan Akhirat dan bekal2 di sana.

(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan." Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa."  Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'[1543]. Asbabun nuzulKecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.Maka kepada perkataan apakah selain Al Quran ini mereka akan beriman? QS.Al Mursalaat 44-50


Saling Ingat Mengingatkan untuk kebaikan.



IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk berprestasi dan bermanfaat untuk oranglain)


Rabu, Maret 14, 2012

Apabila Engkau Tahu


Jakarta, 13 Maret 2012, Pukul 22:31 Saat ada waktu senggang sebelum keberangkatanku ke Padang

Andai Semua Pekerja tahu bahwa pekerjaan Kuli bangunan yang mengangkat pasir dan adonan Beton kemana-kemari itu dengan Fisiknya terbayarkan dengan Gajinya, Maka kudapati pegawai-pegawai PNS,BUMN, dll yang merasa lebih tinggi akan iba hingga ia akan berucap “ Alhamdulilah, saya berkesempatan tdk merasakan hal itu” bahkan ia akan giat bekerja dalam waktu itu juga.


Andai Siswa dan Mahasiswa Tahu, Bahwa Si Budi seorang pelajar Ia hanya punya Baju 1 pasang dan Buku Hanya bebarapa,dgn sepatu butut yang ia kenakan ke sekolah, dan ia harus sambil bekerja setelah pulang sekolah dan ngamen. Maka para pelajar dan mahasiswa yang dibiayai orang tua nya akan takjub akan perjuangan budi, dan seketika itu ia beranjak untuk bersemangat belajar untuk menyongsong cita-cita nya.


Andai Semua orang tahu, Bahwa berharganya mulut,pendengaran,penglihatan,indera dengan saudara kita yang di uji oleh Alloh.., maka seketika orang2 yang sehat akan meresakan bagaimana mulut dgn lisannya dijaga oleh hal2 yang tdk bermanfaat, telinga nya hanya untuk mendengar hal-hal baik, penglihatannya pun akan berusaha memandang sesuatu yang diperbolehkan oleh-nya dan tdk memandang melaupaui batas kewajarannya, indera perasa yang dimana ia akan  mampu mengatur dirinya untuk menjaga adab,sopan santun yang berkaitan dengannya.


Andai Semua Orang Tahu nikmatnya berusaha dengan ikhlas,kerja keras,istiqomah dan sabar, Maka hampir semua orang akan unggul disetiap apa yang ia upayakan.


Andai semua Orang tahu perbuatan dosa akan mendapatkan siksa di Neraka dengan Mata Langsung sewaktu hidup.., maka mungkin kita semua bisa menangis sepanjang umur kita tentang dosa apa yang telah kita lakukan di waktu-waktu lalu.


Andai Engkau sadar bahwa sehatmu ini sangat berharga dari yang lainnya maka engkau akan menggunakan sehat ini hanya untuk kebaikan dalam rangka mendekatkan diri kepadanya-Nya.


Andai Semua Orang sadar bahwa besuk hari ia mati maka, saya pun yakin bahwa seharian sekarang ini ia minta maaf  kepada Alloh dan Bertaubat  dengan sebenar-benarnya taubat.


Andai semua orang tahu bahwa hidup didunia ini hanya sehari/setengah hari maka ia akan habiskan detik-detik terkecil ini dengan sesuatu hal yang bermanfaat sbg bekal di hari perhitungan amal.


Tidak Ada andai lagi setelah penulis dan Pembaca selesai membaca ini..,,itu sudah kenyataan dan tahu.


Saling Ingat Mengingatkan untuk kebaikan.



IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)