Ditulis Saat Siang Hari di Jalan Pemuda-Jaktim kala Memfotokopi sebuah Buku, Tanggal 1 November 2011, pukul 13.00
"Ini Jakarta Bung" pernyataan yang sering muncul tatkala banyak ketidakadilan di Jakarta yang merong-rong masayarakat lapis bawah (lapis Bawahpun banyak yang melakukan kejahatan sesama org lain tak berpandang bulu, yg di pandang hanya Rupiah saja) dan sejumlah ketidakadilan lain-nya.
Hanya saya ingin timpali "Ini Dunia Bung, Engkau bisa Mati kapan juga"
dengan Ringannya Anak SD kelas 2 "saat di panggil temannya.."Anj*ng Lu" ,,,,,,, MasyaAlloh.. ini yang salah ibu,bapak, gubernur /presiden sekali pun?....... (Kudengan dan Kulihat mata kepala sendiri Saat lewat, kebetulan kost saya samping SD)
Sangat Kecil sekali bila Jakarta di Istimewakan dan di Anggap paling berpengaruh di Indonesia., saya tahu pembaca mungkin ada beberapa orang yang rumah/domisilinya di Kota ini. Namun Penulis hanya memaparkan pandangannya tentang Jakarta hari ini, masa ini dan smg di kemudian hari tidak bgni.., Pernyataan"Ini Jakarta Bung" memang seolah olah sudah pasrah bahwa jakarta seperti ini. SAYA TIDAK Pasrah.., dan tak mau pasrah .
Hari Demi Hari Jakarta ini dan dikemudian hari, akan di huni oleh Orang-orang yang akan senantisan berusaha untuk kebaikan dan perbaikan. dan takkan ada lagi banyak orang yng pasrah.., kapan itu? suatu saat ada pemuda yang akan merubahkan bersama pemuda-pemuda lain.
semenjak kita di jakarta yg hanya bermodal ingin duniawi saja,..maka takkan ada yg merubahnya. ketika dunia menjadi tujuannya maka Alloh pasti mengasihkannya, namun belum tentu akhirat-Nya yang kekal.
"Serasa kita harus beranjak berubah, kita beranjak besar.. namun pikiran dan tindakannya harus besar"
Sungguh malu, seribu malu bahkan Triliuan kita malu di hadapan Alloh kalau masih seperti ini, hanya muhasabah yang mampu mejernihkan pikiran kita, bersyukur atas limpahan rahmat nya hari ini kita menghirup udara gratis, Sangat bersyukur hari ini pakaian yg kita kenakan tidak Robek/usang, sangat bersyukur tatkala kita masih bisa makan dgn lahap, masih bersyukur kita diberi lihatnya sekeliling kita dgn mata, sangat bersyukur tatkala kita masih mendengar anak/saudara kita yg memanggil dgn fungsi telinga kita, dan nikmat mana yang engkau Dustakan?
Perbaikan dan perbaikan sepanjang Hayat ibarat buku kehidupan yang senatiasa kita baca dan sampai hafal titik komanya, apakah kt seperti itu?
sebelumnya, pembenahan akhlak memang harus dilakukan terlebih dahulu, untuk pembentukan karakter2 yang joss....semoga.
BalasHapusI am one who do in love with Jakarta :)
BalasHapustulisan yang menarik bro,...
BalasHapusjangan menyerah pada mayoritas...