Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Perkenalkan..,Saya :

Foto saya
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Kusampaikan bahwa rasa menggelora akan menjadikan diri kuat tanpa ada lelah bahkan raut wajah pucatpun tidak ada, kecuali hanya menggapai Ridho-nya. PIN BB : 7E61CA7A

Sabtu, Januari 01, 2011

Kembalinya jiwa (an-nafs) Part 1

 Di tulis di kost MKT, pada detik2 Awal Tahun Baru Masehi 2011, 00:01 1 Januari 2011, Resume dari Sumber Sa'id Hawwa "Tarbiyah Ruhiyah"


Jiwa (an-nafs) adalah ruh setelah bersatu dengan jasad. penyatuan ruh dan jasad melahirkan pengaruh yang ditimbulkan oleh jasad terhadap ruh. sebab dari pengaruh-pengaruh ini muncullah kebutuhan2 jasad yang dibangun oleh ruh.

jasad tidak memililki tuntutan2 yang tidak sehat dan disitu tidak terdapat pengekang nafsu, sedangkan kalbu tetap sehat, maka tuntutan-tuntutan jiwa terus berkembang sedangkan jasad menjadi binasa karena melayani jiwa.

pada saat ruh bersatu dengan jasad maka timbullah kebutuhan2, diantaranya adalah keinginan untuk menjadi kekal secara konkret (nyata) atau secara maknawi (abstrak). masalah inilah yang ditekuni oleh setan untuk menggelincirkan adam dari surga. mengenai hal ini allah berfirman :
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (ThaaHaa;120)


Rasullullah SAW. bersbda , " Seorang pejuang adalah orang yang memerangi hawa nafsunya untuk mengenal Alla. (HR.Tirmidzi)

Allah Berfirman:
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).   79. An Naazi´aat: 40-41

untuk itulah titik tolak dari kesehatan jiwa atau kepuasan diri adalah membenci hawa nafsu. barkatalah ibnu Atha " Sumber dari maksiat, nafsu birahi, dan kelalaian adalah kesenangan pada hawa nafsu. sedangkan sumber dari ketaatan , keterjagaan, dan pengekangan diri dari hal yang hina adalah membenci hawa nafsu. bagimu berteman dengan orang yang bodoh yang membenci hawa nafsunya lebih baik daripada berteman dengan orang pandai yang menyukai hawa nafsunya. ilmu macam apakah yang dimiliki orang yang alim yang menyukai hawa nafsunya, atau kebodohan apakah yang dimiliki oleh orang bodoh yang membenci  hawa nafsunya"

Berkata Syeh Az-Zarrud " Sumber Perilaku yang tercela ada tiga : 1. Condong Kepada Hawa Nafsunya, 2.Takut kepada manusia, 3.dan cinta dunia. Condong Kepada Hawa Nafsunya menimbulkan nafsu syahwat, kelalaian, dan maksiat. Takut kepada manusia menimbulkan sifat pemarah, dendam, hasud. cinta dunia melahirkan penyakit, sifat tamak, dendam dan hasud.



semoga bermanfaat, saling Sharing dan semoga kita saling ingat mengingatkan karena kebaikan.

IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar