Laman

Rabu, Desember 28, 2011

Dorongan????Didorong atau Pendorong?


Ditulis saat ada waktu senggang pukul 16:43 WIB, Medan 28 Desember 2011


Diri., Ketika jiwa takkan mampu berusaha dgn berbagai macam dorongan maka tunggulah ia akan mati tak menghasilkan apa2 kecuali hanya keluhan apabila pekerjaan menerpanya.  Ketahuilah wahai saudaraku apabila engkau mempunyai sedikit waktu untuk beristirahat dan bermain melepas penah., maka rasanya itu akan ketagihan, dan cara itu akan membudayamu hingga akhirnya sesuatu yang lain tak bisa tergantikan dengan yang lain. Diri pun apabila di manja dengan kemalasan maka, akan banyak orang-orang yang senantiasa mudah marah dengan keluhan tingkat ekonominya. 

Jikalau engkau mempunyai mainan Game yg super canggih. Maka aku pun melihat engkau tak menunggu lama akan ketagihanmu terhadap game/permainan sejenisnya. Jika engkau berbondong-bondong mencari kemegahan (HP yang eksklusif, Mobil, ruma yg ekslusif) maka aku akan melihatmu dikemudian hari mengalami kecemasan/ketidaknyamanan dan keinginan untuk bertambah dan terus bertambah.

Banyak juga jiwa2 Bersih namun terurai air mata, di pinggiran jalan persimpangan yang akan senantiasa bernyanyi kali waktu pulang sekolahnya untuk mencari uang.  Jika engkau masih diam2 saja bukan jadi pendiam, engkau bisa bangkit dan melakukan sesuatu yang diluar batas nalar mu untuk Kebaikan Indonesia., Maka Sang Pertiwi kan Tersenyum., sang Pejuang Bangsa kan tersenyum.

Kebersihan Hati tergantung si pelaku memaknai hati dan menjaganya sehingga hati itu memang sehat, sesehat yang punya akan keinginan untuk memperoleh kebaikan. Dan apabila hatimu ada kecemasan maka aku akan berpikir sebentar lagi/yg lalu engkau telah melakukan kesalahan/dosa.

Hiasi waktu dengan kehadiran diri yang senantiasa akan menunjukkan jiwa-jiwa yang akan berkembang seberkembangnya Anak yang tumbuh Besar dgn asupan Kehidupan Keseharian yang baik dan terbaik di Hidupnya.

Saling Mengingatkan untuk kebaikan. Keep Fighting.!!
Tak ada kata2ku lagi kecuali kita saling mengingatkan untuk Kebaikan dan perbaikan dalam diri Penulis dan pembaca.




IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)


Selasa, Desember 13, 2011

Perjalanan Tak Biasaku ke Medan



Ditulis saat ada waktu senggang Medan, 12 Desember 2011 pukul 23:53 WIB. 

Setiap Orang belum tentu menginginkan perjalanan,.., ada banyak alasan. Setiap perjalanan Hampir semua orang pasti akan menginginkan kesegeraannya sampai tujuan. Baik tujuan yang sebenarnya dekat atau jauh dalam hitungan Kilometer. Kehidupan sama saja dengan perjalanan tapi, kebanyakan orang akan takut bila di sampai tujuan dengan segera/ tidak mau lama2 dalam kehidupan. 

Ada banyak kemungkinan yang terjadi kala kita berpergian/berhijrah dari satu tempat ke tempat lain, ada ingin mendekatkan diri dengan-Nya mengagungkan  ciptaan-Nya.  Ada yang ingin Cuma berpindah tempat, ada yang ingin refresh, ada yang ingin Cuma ada aktifitas dalam hidupnya. Semua itu memang beragam dan tak Cuma satu ragam setiap pikiran seseorang.

Yang saya inginkan dalam Hijrahku ini yaitu Aku Ingin Mendekatkan diri kepdanya&mencari karunia-Nya, mensyukuri apa yang Alloh Ciptakan selama ini, dunia ini sangat luas dan sepatutnya kita melihat luas nya ini untuk segera mensyukurinya. Kenapa harus bersyukur?..karena kita tidak sepatutnya untuk bersombong.., Kecil sekali manusia ini, namun Alloh menciptakan manusia dengan sebutan sebaik-baiknya Makhluk ciptaan-Nya.

Saya ingin membawa pembaca untuk mau membuka mind. “ketika kita berada pada ketinggian/dalam pesawat tiba2 Mesin Pesawat Rusak/mati di Atas apa yang Pertama kali engkau sebut? Apa pula yang dipikiranmu tentang hidup dalam kondisi saat itu?..Pasti Panik/bingung dan berhamburan entah kemana. Apabila Naik kapal untuk mengarungi samudra tiba2 Kapal Bocor dan air masuk dalam kapal.., Lalu apa pendapatmu tentang Hidup?

Begitulah perjalanan,.. Kita inginkan pasti segera sampai tujuan dengan selamat tanpa ada suatu halangan apapun.  Tak Henti-hentinya kita harus senantiasa bersyukur dan  melakukan yang terbaik dalam hidup.

Dari ketinggian kamu akan merasakan dekatnya Langit-Nya dan keinginan kuat dalam hati ku segera2 mesyukuri apa yang Alloh Ciptakan& Maha Dahsyat sekali Ciptaan ini dalam alam raya maupun manusia yang di Ciptakan untuk Terbang. Kenapa Manusia saya bilang bisa terbang??? Karena Alloh telah memilihnya dan memberikan semua yang terbaik&super lengkap untuk bisa berpikir dan menciptakan,mengelola yang telah ada disediakan oleh Alloh di Bumi. Apa itu? Semuanya yang engkau kenakan, engkau liat, engkau rasakan dan engkau telaah dengan kesimpulan masing2. 

Harapannya memang ada satu ketika kita sudah tau dan merasakan ini engakau harus segera melakukan yang terbaik dalam hidupmu, untuk Alloh SWT. 

Tak ada kata2ku lagi kecuali kita salaing mengingatkan untuk Kebaikan dan perbaikan dalam diri Penulis dan pembaca.




IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)

Minggu, November 20, 2011

Opini Saya Tentang di Jakarta

Ditulis Saat Siang Hari di Jalan Pemuda-Jaktim kala Memfotokopi sebuah Buku, Tanggal 1 November 2011, pukul 13.00




"Ini Jakarta Bung" pernyataan yang sering muncul tatkala banyak ketidakadilan di Jakarta yang merong-rong masayarakat lapis bawah (lapis Bawahpun banyak yang melakukan kejahatan sesama org lain tak berpandang bulu, yg di pandang hanya Rupiah saja) dan sejumlah ketidakadilan lain-nya.

Hanya saya ingin timpali "Ini Dunia Bung, Engkau bisa Mati kapan juga"

dengan Ringannya Anak SD kelas 2 "saat di panggil temannya.."Anj*ng Lu" ,,,,,,, MasyaAlloh.. ini yang salah ibu,bapak, gubernur /presiden sekali pun?....... (Kudengan dan Kulihat mata kepala sendiri Saat lewat, kebetulan kost saya samping SD)

Sangat Kecil sekali bila Jakarta di Istimewakan dan di Anggap paling berpengaruh di Indonesia., saya tahu pembaca mungkin ada beberapa orang yang rumah/domisilinya di Kota ini. Namun Penulis hanya memaparkan pandangannya tentang Jakarta hari ini, masa ini dan smg di kemudian hari tidak bgni.., Pernyataan"Ini Jakarta Bung" memang seolah olah sudah pasrah bahwa jakarta seperti ini. SAYA TIDAK Pasrah.., dan tak mau pasrah .

Hari Demi Hari Jakarta ini dan dikemudian hari, akan di huni oleh Orang-orang yang akan senantisan berusaha untuk kebaikan dan perbaikan. dan takkan ada lagi banyak orang yng pasrah.., kapan itu? suatu saat ada pemuda yang akan merubahkan bersama pemuda-pemuda lain.

semenjak kita di jakarta yg hanya bermodal ingin duniawi saja,..maka takkan ada yg merubahnya. ketika  dunia menjadi tujuannya maka Alloh pasti mengasihkannya, namun belum tentu akhirat-Nya yang kekal.
"Serasa kita harus beranjak berubah, kita beranjak besar.. namun pikiran dan tindakannya harus besar"

Sungguh malu, seribu malu bahkan Triliuan kita malu di hadapan Alloh kalau masih seperti ini, hanya muhasabah yang mampu mejernihkan pikiran kita, bersyukur atas limpahan rahmat nya hari ini kita menghirup udara gratis, Sangat bersyukur hari ini pakaian yg kita kenakan tidak Robek/usang, sangat bersyukur tatkala kita masih bisa makan dgn lahap, masih bersyukur kita  diberi lihatnya sekeliling kita dgn mata, sangat bersyukur tatkala kita masih mendengar anak/saudara kita yg memanggil dgn fungsi telinga kita, dan nikmat mana yang engkau Dustakan?

Perbaikan dan perbaikan sepanjang Hayat ibarat buku kehidupan yang senatiasa kita baca dan sampai hafal titik komanya, apakah kt seperti itu?

Senin, November 14, 2011

Metode Kerja Pondasi Bored Pile

1.   PENDAHULUAN
Seiring perkembangan jaman, pembangunan di Indonesia telah menyebar, tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja, tapi telah merambah ke daerah-daerah, di seluruh pelosok tanah air. Dalam pembangunan tersebut banyak bangunan besar seperti gedung, jembatan, menara dan bangunan lain didirikan. Untuk menahan beban bangunan yang berat tersebut tentunya diperlukan pondasi yang kokoh. Apabila kondisi tanah di permukaan tidak mampu menahan bangunan tersebut, maka beban bangunan harus diteruskan ke lapisan tanah keras di bawahnya. Untuk itu sering dipakai konstruksi pondasi dalam berupa tiang pancang atau bored pile. Pondasi tiang pancang sering dipakai pada lahan yang masih luas dan kosong, dimana getaran yang ditimbulkan pada saat aktifitas pemancangan berlangsung tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, Namun jika bangunan tersebut didirikan di lokasi yang telah padat penduduknya, maka getaran yang ditimbulkan akan menimbulkan masalah karena sangat mengganggu dan dapat merusak bangunan di sekitarnya. Dalam hal ini pemakaian pondasi bored pile merupakan pilihan pondasi yang tepat. Pada proyek besar dimana sarana transportasinya mendukung, dalam pembuatan bored pile sering digunakan alat berat berupa crane. Namun untuk proyek kecil apalagi jika sarana transportasinya kurang mendukung, penggunaan crane sering mengalami kesulitan karena untuk mobilisasinya dibutuhkan pendanaan yang cukup besar, sehingga biaya proyek menjadi tidak ekonomis lagi. 
2.  PROSES PENGEBORAN 
Pengeboran dengan sistem dry drilling : tanah dibor dengan menggunakan mata bor spiral dan diangkat setiap interval kedalaman 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan. 
Pengeboran dengan sistem wash boring : tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Pengikisan tanah dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa sentrifugal 3″. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis terdorong keluar dari lubang bor.
Setelah mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah betul-betul terangkat seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang bor diharapkan hasil pengecoran akan baik hasilnya. 

3.  PROSES PEMBERSIHAN LUBANG
Tahap kedua adalah pembersihan dasar lubang bor dari longsoran dan lumpur yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih khusus (cleaning bucket) dengan ukuran yang sesuai dengan lubang bor. Untuk memastikan bahwa lubang tersebut sudah bersih, maka sebelum dan sesudah pembersihan harus dilakukan pengukuran kedalaman dasar lubang bor dengan menggunakan pita ukur. Waktu untuk pembersihan dan kedalaman dari lubang bor setelah pembersihan dilakukan ini harus dicatat pada piling records.

4.  PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMIE 
Tahap ketiga adalah penyetelan/pemasangan besi beton dan tremie . Kerangka baja tulangan yang telah dirakit diangkat dengan bantuan diesel winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor.
Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Apabila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat kawat beton dengan panjang overlap 30 - 40 D atau dengan cara las.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, pipa tremi disambung dan dimasukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor.
Apabila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6″ ke diameter 2″. Dengan memompakan air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka runtuhan-runtuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.

5.  PENGUKURAN KEMBALI KEDALAMAN PENGEBORAN
Setelah tulangan terpasang di dalam lubang, maka harus dilakukan pengukuran kembali kedalaman lubang bor. Apabila ternyata terjadi pengurangan kedalaman lubang bor dibandingkan dengan kedalaman pada saat pembersihan selesai dilakukan, maka tulangan terpasang tersebut harns dikeluarkan dan pembersihan kembali lubang bor harus dilakukan

6.  PENGECORAN BETON 
a.      Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran beton ke dalam lubang bor. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur bor pada pengecoran awal, digunakan kantong plastik yang telah diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang digantung di bagian dalam lubang tremi.
b.      Setelah tenaga cor siap, beton ditampung di dalam corong cor dan ditahan oleh bola-bola beton pada kantong plastik. Setelah cukup penuh, bola kantong plastik dilepas sehingga terdorong beton yang ada di dalam lubang tremi. Selanjutnya penuangan beton dilakukan dengan cepat sehingga cukup untuk mendorong air lumpur bor yang ada di dalam lubang tremi. Slump adukan beton untuk bored pile tidak boleh terlalu rendah (minimal 16 cm) sehingga mudah mengalir dan mendorong lumpur yang ada di dalam lubang bor.
c.       Pengecoran selanjutnya dilakukan secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari 10 menit. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah keluar lubang.
d.      Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, dilakukan hentakan hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu terbenam dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
e.      Pipa tremi dilepas setiap 2 meter dan dilakukan setelah pipa tremi naik ke permukaan lubang lebih dari 2 meter.
f.        Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur. Bila pengecoran dihentikan di bawah permukaan tanah (karena perhitungan adanya galian tanah), maka tinggi pengecoran minimal harus 0,5 meter di atas level rencana bagian atas bored pile (sampai beton pada rencana bagian atas tidak tercampur Lumpur lagi).
g.      Pembersihan dan pemasangan kembali.
h.      Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor berikutnya.



BOREPILE 2

1.     PROSES PENGEBORAN
Pengeboran dilakukan dengan menggunakan rotary drilling machine yang dilengkapi dengan buckets, augers dan casing. Material bantu seperti bentonite atau sejenisnya, maupun alat bantu sepeni chisse/ untuk menembus lapisan keras jika dibutuhkan harus disiapkan sehingga pengeboran dapat dilakukan hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.
Jika dijumpai lapisan pasir, maka pengeboran dilakukan dengan memakai casing baja, sedangkan untuk lapisan yang lunak dan air tanah yang tinggi, menggunakan bentonite dengan komposisi yang benar
Selama pembuatan lubang bor ini, dilakukan pengambilan contoh tanah pada posisi sebagai berikut :
a.       Dasar dari lubang bor
b.      0.50 m, 1.00 m, 1.50 m di atas dasar lubang bor.
c.       Dan setiap pernbahan lapisan tanah yang dijumpai pada saat pengeboran.
.
2.     PROSES PEMBERSIHAN LUBANG
Tahap kedua adalah pembersihan dasar lubang bor dari longsoran dan lumpur yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih khusus (cleaning bucket) dengan ukuran yang sesuai dengan lubang bor. Untuk memastikan bahwa lubang tersebut sudah bersih, maka sebelum dan sesudah pembersihan harus dilakukan pengukuran kedalaman dasar lubang bor dengan menggunakan pita ukur. Waktu untuk pembersihan dan kedalaman dari lubang bor setelah pembersihan dilakukan ini harus dicatat pada piling records.

3.     PEMASANGAN BESI BETON
Tahap ketiga adalah penyetelan/pemasangan besi beton. Jumlah besi beton dan panjangnya harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Tulangan harus sudah terangkai dan siap untuk dimasukkan ke dalam lubang bor setelah pembersihan lubang bor dilakukan. Apabila tulangan ternyata belum siap maka pembersihan lubang bor harus dilakukan kembali sampai tulangan tersebut siap dimasukkan.

4.     PENGUKURAN KEMBALI KEDALAMAN PENGEBORAN
Setelah tulangan terpasang di dalam lubang, maka harus dilakukan pengukuran kembali kedalaman lubang bor. Apabila ternyata terjadi pengurangan kedalaman lubang bor dibandingkan dengan kedalaman pada saat pembersihan selesai dilakukan, maka tulangan terpasang tersebut harns dikeluarkan dan pembersihan kembali lubang bor harus dilakukan

5.     PENGECORAN BETON
Tahap kelimat adalah pekerjaan pengecoran beton ke dalam lubang bor. Beton yang akan digunakan disiapkan di tempat pekerjaan, pada saat pembersihan sedang dilakukan, sehingga pengecoran dapat langsung dilakukan setelah pekerjaan sebelumnya disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk pengecoran tersebut diperlukan pipa tremie dengan diameter yang sesuai. Ujung terbawah dari tremie diatur agar selalu berada di bawah permukaan beton minimal sedalam 1.0 meter. Hal ini dapat dimonitor dengan memperkirakan volume beton yang sudah dicor. Juga harus diperhatikan agar lumpur tidaksampai terjebak di dasar lubang. Pengeeoran dilakukan sedemikian sehingga akhir pengeeoran berada minimal 1.00 meter di atas Cut Off Level (COL).

6.      PEKERJAAN STRUKTUR – SITEWORKS – BORED PILE
PELAKSANAAN PENGEBORAN:
1.      Predrilling dengan menggunakan auger.
2.      Install casing. Memasang casing dengan penggetaran vibro hammer. Casing digunakan untuk mencegah runtuhan tanah pada lubang bor.
3.      Pengeboran hingga kedalaman rencana. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger atau bucket tergantung kedalaman rencana.

 4.   Jumlah besi beton dan panjangnya harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Tulangan harus sudah terangkai dan siap untuk dimasukkan ke dalam casing setelah pembersihan casing dilakukan
5.      Pengecoran beton pada lubang tulangan bored pile.
6.      Pencabutan tremy. Dengan dilakukan penggetaran menggunakan vibro hammer.

Apa Pendapat Anda tentang Orang ASIA

Sejenak Mari Merenungi Apa yng terpampang di Bawah ini?? Sure?  Apa tindakan anda setelah ini untuk merubah pribadi saja, bukan ke orang lain?..OK


Kreatifitas menjadi kata kunci dalam hal ini karena kreatifitas yang dimiliki oleh orang Asia umumnya masih di bawah orang barat. Prof. Ng Aik Kwang dari Univ. of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang kontroversial tapi menjadi “best seller”, mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia:

1.      Bagi kebanyakan orang Asia ukuran sukses adalah banyaknya materi yang dimiliki. Passion (cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai sehingga bidang kreativitas kalah populer dibanding profesi dokter dan sejenisnya, yang dianggap bisa cepat menjadikan seseorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2.      Bagi orang Asia, banyaknya  kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun di-tolerir.

3.      Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada  pengertian. Ujian Nasional, tes masuk Perguruan Tinggi, dll., semua berbasis hafalan. Pendidikan bukan diarahkan untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus2 tersebut.

4.      Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5.      Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia jadi juara dalam Olimpiade Fisika dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya, yang berbasis inovasi dan kreativitas.

6.      Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibatnya, sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko, kurang dihargai.

7.      Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8.      Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber untuk minta penjelasan tambahan

Semoga Bermanfaat......^^ KEEPFIGHT!!!!!!!!!!!  Takkan ada kata-kata lagi kecuali lakukan terbaik menurut bidang dan keahlianmu Sahabat



IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)

Kamis, November 10, 2011

Siapa dia?

 Artikel yg Ringan,lucu.. namun byk Makna..,,^^




dakwatuna.com - Wah, ngomongin tentang cinta. Akhwat?! Jatuh cinta?! Emang bisa?!
Woi, woi, akhwat juga manusia, akhwat juga bisa jatuh cinta, seakhwatnya akhwat juga punya rasa cinta, benci, suka, dll.
Nih, salah satu contoh percakapan dua orang akhwat:
Nayla: “ras, mau nanya donk!”
Laras: “nanya apa?!“
Nayla: “tapi, kamu jawab yang jujur ya!”
Laras: “iya, emang apa?”
Nayla: “kamu pernah jatuh cinta ga?”
Laras terdiam cukup lama. Sambil berjalan di gang yang tak begitu lebar, Laras menanyakan pada dirinya sendiri: ”Pernahkah aku jatuh cinta?”
Nayla yang berjalan di depan Laras memperlambat langkah agar mereka bisa berjalan sejajar dan Nayla menunggu jawaban dari Laras.
Laras: “iya, pasti-lah pernah!” (bohong, jika ada yang mengatakan tidak pernah jatuh cinta, pikir Laras)
Nayla: “sama ikhwan?! Baru-baru ini?! (Nayla hanya memastikan bahwa sahabatnya itu pernah jatuh cinta dengan ikhwan; akhwat jatuh cinta sama ikhwan!)
Laras: “emmm, mungkin lebih tepatnya kagum! Ya, kagum! Hanya sebatas itu.” (Laras mengoreksi jawabannya. Laras pikir selama ini rasa itu hanya sebatas rasa kagum, gak lebih)
Nayla: “yup! Lebih tepatnya kagum! Aku kira orang kayak kamu gak bisa jatuh cinta!”
Laras: “loh, kenapa kamu mikir kayak gitu?!”
Nayla: “ya, akhwat kayak kamu itu kayaknya gak mungkin punya perasaan apa-apa sama ikhwan, gak mungkin jatuh cinta. Kamu itu kalem, pendiem, berwibawa banget. Ya gak mungkin-lah.”
Laras: “Tapi, nyatanya, aku bisa kagum juga kan sama ikhwan?! Itu mah fitrah kali!”
Yup! Yang namanya kagum, apalagi kagum antar lawan jenis, hal itu mah wajar-wajar aja. Yang gak wajar itu, kalo rasa kagum yang ada pada diri kita malah membuat kita melakukan hal-hal yang gak sepantasnya dilakukan (apaan tuh?!), apalagi oleh ikhwan akhwat loh. Berat euy sandangan ikhwan akhwat itu. Yang ada di pikiran kebanyakan orang nih, yang namanya ikhwan akhwat itu gak nganut yang namanya pacaran. Ikhwan akhwat lebih nganut system ta’aruf sebelum nikah. Gaya pacaran ikhwan akhwat, ya setelah mereka nikah nanti.
Nih, bukti kalo orang umumnya udah nganggap ikhwan akhwat gak nganut system pacaran.
Di sela-sela praktikum ada sebuah kelompok yang isinya perempuan semuanya bahkan asisten laboratoriumnya (aslab) juga perempuan. Saat menunggu campuran di refluks, yang namanya perempuan kalo lagi gak ada kerjaan pasti ngobrol-ngobrol. Nah, di saat-saat menunggu itulah, terjadi sebuah obrolan di antara kelompok itu bersama aslab-nya. Dan yang diomongin sama perempuan ya gak jauh dari laki-laki. Mereka membicarakan tentang pacar mereka satu persatu. Di kelompok tersebut ada seorang akhwat. Nah, ketika semuanya telah bergiliran menceritakan tentang pacarnya, tinggal si akhwat inilah yang belum bercerita. Kemudian akhwat ini bertanya: “Kok pada gak nanyain aku sih?”, dengan gaya sok lugunya.
Sang aslab-pun langsung spontan menjawab: “kalo kamu mah gak usah ditanyain, nanti juga tiba-tiba undangan nyampe di tanganku.”
Ya, itulah pandangan orang pada umumnya tentang ikhwan akhwat yang gak nganut system pacaran.
Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi interaksi ikhwan akhwat itu sendiri?! Apakah seperti yang di duga kebanyakan orang pada umumnya?! Akankah interaksi yang dilihat selama ini di luaran sama seperti yang aslinya?!
Banyak orang yang memperhatikan bahwa ikhwan akhwat itu sangat menjaga dalam berinteraksi. Namun terkadang, ikhwan akhwat juga bisa khilaf. Loh kok khilaf?! Maksudnya apa?!
Ada hal-hal yang terkadang sulit dilakukan ikhwan akhwat untuk menjaga interaksi itu. Misalnya nih, pada saat praktikum, akan banyak kemungkinan bagi ikhwan akhwat untuk bersentuhan. Eits, bersentuhan di sini bukan karena di sengaja loh, tapi memang kondisi praktikum yang membuatnya bisa seperti itu. Interaksi seperti ini mungkin masih bisa diwajarkan jika memang tidak bisa dihindari lagi. Tapi kalo masih bisa dihindari, ya di minimalisir.
Ada lagi misalnya, ketika ikhwan akhwat berkecimpung di sebuah organisasi. Entah itu organisasi seperti BEM atau Mushalla sekalipun. Adakalanya ketika berinteraksi di BEM misalnya, terkadang sulit untuk menundukkan pandangan atau tidak bercanda secara berlebihan. Hal ini mungkin masih bisa dimaklumi karena kondisinya yang cukup heterogen. Kalo kata seseorang: “ya, jangan kaku-kaku amat!” Tapi, kalo kondisinya lebih banyak orang yang paham akan batasan interaksi, apakah itu diwajarkan?! Dijawab sendiri ya sama diri masing-masing.
Namun akhirnya bukan pembenaran yang muncul dengan kondisi seperti itu. Ikhwan akhwat tetap harus menjaga interaksi. Atau kalaupun akhirnya memang tidak bisa dihindari untuk ‘mencair’, ya sudah lakukanlah interaksi itu sewajarnya. Ikhwan akhwat aktivis dakwah biasanya punya system pengentalan tersendiri. Tiap orang punya cara yang berbeda untuk ‘mengentalkan’ dirinya kembali.
Misalnya, Rama, seorang aktivis BEM, yang setiap melakukan ‘pencairan’ dan dia tersadar bahwa dirinya telah melakukan hal ‘pencairan’ tersebut, dia pun langsung ke sebuah ruangan, shalat dua rakaat. Temannya, Beno, yang melihat hal itu terus menerus heran. Kenapa heran?! Karena waktu itu bukan termasuk waktu Dhuha, lantas Rama itu shalat apa? Dengan rasa penasaran Beno pun bertanya kepada Rama yang baru selesai shalat.
“Akhi, ini kan bukan waktu Dhuha, dan tempat ini juga bukan masjid, Antum shalat apa, dua rakaat? Dhuha bukan, tahiyatul masjid juga bukan.”
“Akhi, sesungguhnya tadi kita telah melakukan ‘pencairan’, maka Ana melakukan pengentalan diri Ana dengan shalat sunnah dua rakaat. Agar diri ini tidak melakukan pembenaran atas apa yang barusan kita lakukan.”
Ya, tiap orang punya mekanisme pengentalan tersendiri. Ibarat suatu fluida, jika dia berada di tempat yang sempit atau berada di suatu pipa yang diameternya kecil, maka untuk dapat melewati itu, dia perlu mengurangi kekentalannya, sehingga fluida itupun dapat mengalir dengan lancar. Namun jika memang fluida itu telah berada di pipa dengan diameter yang lebih besar, maka kekentalannya perlu dikembalikan seperti semula agar mengalirnya fluida itu tetap konstan seperti aliran sebelumnya.
Bahkan, ikhwan akhwat yang berkecimpung di Mushalla pun tak terlepas dari hal ini. Kadang, walaupun interaksi di batasi dengan hijab pandangan, hijab hati belum tentu bisa di jamin. Ingat dulu yuk, firman Allah: “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati” (QS 64:4).
Ingat! Apa yang tersembunyi dalam hati kita, Allah juga akan mengetahuinya. Bisa saja kelihatan dari luar, interaksi ikhwan akhwat biasa-biasa saja, namun ternyata di balik hatinya atau di balik hijab itu ada ‘sesuatu’ yang aneh dengan interaksi itu. Ya, semoga kita bukan termasuk ke dalamnya. Kalaupun sudah terlanjur berbuat seperti itu maka marilah kita sama-sama mengazamkan dalam diri untuk menjaga interaksi itu.
Ada kasus juga ikhwan yang curhat ke akhwat ataupun sebaliknya. Misalnya saling menganggap saudara sehingga dalam berinteraksi ya layaknya saudara kandung. Memang betul sih, bahwa persaudaraan yang dibangun ‘di sini’ atas dasar keimanan bukan pertalian darah. Walaupun hanya menjadikan tempat curhat dan gak lebih dari sekedar saudara, tapi sebaiknya tetap berhati-hati karena masalah hati gak ada yang tau. Tetap saja, itu bukan mahramnya kalaupun toh mau berakrab-akrab ria. Bisa aja hari ini curhat-curhatan, eh besoknya mulai timbul ‘rasa’ yang berbeda. Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu dakwah. Apalagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan dakwah. Atau bisa saja si ikhwan menganggap si akhwat sebagai saudara biasa, tapi ternyata si akhwat malah punya pandangan yang berbeda, begitupun sebaliknya. Yang lebih parah lagi nih, kalo orang-orang yang belum paham melihat hal itu, bisa-bisa mereka jadi illfeel sama ikhwan-akhwat. Atau terkadang, orang yang sudah paham pun malah menanggap hal yang nggak-nggak terjadi di antara interaksi itu, VMJ (Virus Merah Jambu), padahal mah tuh ikhwan dan tuh akhwat gak punya perasaan apa-apa, cuma sebatas saudara atau teman biasa. Mungkin ada benarnya juga kalo kita sebaiknya menjaga interaksi dengan lawan jenis, gak hanya berlaku terhadap ikhwan akhwat aja loh. Lebih baik menjaga bukan daripada terjadi fitnah?! Kalo mau curhat, ya utamakan sesama jenis dulu.
Nah, ada satu cerita yang menarik di sini.
Ada ikhwan, sebut saja Hendy yang curhat ke akhwat, sebut saja Mila, melalui SMS. Mereka beraktivitas dalam satu organisasi dan keduanya bisa di bilang aktivis dakwah.
Hendy: “Assalamu’alaikum. Mila, Ana merasa bersalah banget neh sama masalah yang kemarin. Itu semua gara-gara Ana. Ana tuh sampe gak bisa tidur mikirin masalah itu. Bawaannya grasak-grusuk mlulu.”
Mila gak langsung membalas sms itu. Dia meng-sms Leo yang memang dekat dengan Hendy.
Mila: “Assalamu’alaikum. Leo, tolong hibur Hendy ya, kayaknya dia masih kepikiran sama masalah yang kemarin.”
Mila meminta Leo untuk menghibur Hendy karena Mila tau bahwa Leo adalah teman dekat Hendy dan Leo tau masalah yang Hendy hadapi.
Leo: “Masalah yang mana? Ana barusan mabit bareng Hendy, tapi dia ga cerita apa-apa.”
Mila: “Masalah yang itu bla, bla, bla.”
Mila menjelaskan masalahnya.
Leo: “Ok. Nanti Ana coba ngomong ke Hendy.”
Memang begitulah seharusnya ketika ada seorang ikhwan ataupun akhwat yang curhat ke lawan jenisnya, maka tempat yang di curhatin itu seharusnya mengarahkan seseorang, ke sesama jenis, yang merupakan teman dekatnya sehingga si ikhwan ataupun akhwat bisa di tangani langsung tanpa lintas gender. Hal itu lebih menjaga bukan?!
Ada satu cerita lagi tentang ikhwan akhwat yang jarang sekali berinteraksi, namun ternyata keduanya sepertinya ‘klop’. Mereka menyadari hal itu. Si ikhwan punya perasaan sama akhwat, begitupun sebaliknya: masing-masing saling tahu, tanpa harus di nyatakan. Waktu terus berjalan, mereka pun saling memendam perasaan itu hingga akhir bangku perkuliahan usai. Hingga akhirnya, ada yang mengkhitbah si akhwat. Si akhwat pun meminta izin kepada si ikhwan (aneh!): betapa sakit hati si ikhwan begitu mengetahui si akhwat akan di khitbah ikhwan lain. Akhirnya, akhwat itu pun tetap melangsungkan pernikahan dan membiarkan si ikhwan dalam kesakithatiannya.
Duh, miris sekali ya. Padahal perasaan yang muncul di antara ikhwan akhwat itu tanpa interaksi yang intens.
Ok, yang terpenting adalah kita saling menasihati dengan cara yang terbaik. Kalau ikhwan yang melampaui batas kepada akhwat, akhwatnya harus tegas, demikian pula sebaliknya. Sesama ikhwan dan sesama akhwat juga harus ada yang saling mengingatkan dengan tegas. Ingat! tegas bukan berarti harus marah-marah karena kita tentunya tahu bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Semua manusia tak luput dari yang namanya khilaf. Jika memang mengaku bahwa kita bersaudara, maka ingatkanlah! Tegurlah! Jangan biarkan saudara kita terjerembab.
Terkait dengan cinta, sekali lagi diingatkan bahwa akhwat juga bisa jatuh cinta,, ikhwan juga bisa jatuh cinta. Se-ikhwah-ikhwahnya ikhwah, mereka juga manusia yang punya rasa cinta, kagum, suka, dan benci.
Cinta bukanlah tujuan
Cinta adalah sarana untuk menggapai tujuan
Jangan kau sibuk mencari definisi dan makna cinta
Namun kau lalai terhadap Dzat yang menganugerahkan cinta
Dzat yang menumbuhsuburkan rasa cinta
Dzat yang memberikan kekuatan cinta
Dzat yang paling layak dicintai Allah, Sang Pemilik Cinta
Cinta memang tak kenal warna
Cinta tak kenal baik buruk
Cinta tak kenal rupa dan pertalian darah
Memang begitulah adanya
Karena yang mengenal baik buruk, warna dan rupa
Adalah sang pelaku cinta yang menggunakan akal pikirannya
Cinta bukanlah kata benda
Cinta adalah kata kerja
Cinta bukan sesuatu tanpa proses
Cinta itu butuh proses
Jangan mau kau terjatuh dalam cinta
Namun, bangunlah cinta itu
Bangunlah cinta dengan keimanan
Maka kau akan mengorbankan apa saja
Demi meraih keridhaan Sang Pemilik Cinta
Bangunlah cinta dengan ketakwaan
Maka kau tak kan gundah gulana
Ketika kehilangan cinta duniawi
Karna kau yakin Yang kau cari adalah cinta dan ridha Allah
Bukan cinta yang sementara
***
Semoga bermanfaat. Tulisan ini dibuat untuk mengingatkan diri sendiri yang sering lalai dalam menjaga interaksi. Entah itu di dunia nyata maupun dunia maya.
Saling mengingatkan ya!
*Kata ikhwan akhwat dalam tulisan ini telah mengalami penyempitan makna, lebih ke arah aktivis dakwah.

Selasa, Oktober 25, 2011

Larilah dan Jauhi Kegagalan

Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab, yaitu orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.



Setiap pagi di daratan Afrika
Seekor kijang bangun dari tidurnya dan bertekad
Bahwa pada hari itu,
Ia harus mampu berlari melebihi kecepatan singa yang paling cepat dihutan belantara itu
Karena jika tidak,
Ia akan menjadi mangsa yang empuk

Pada pagi yang sama di daratan Afrika
Seekor singa bangun juga dari tidurnya
Dan membuat resolusi bahwa hari itu,
Ia harus mampu berlari lebih cepat dari kijang yang paling lambat
dihutan rimba itu
Karena jika tidak, Ia akan mati kelaparan.

Tidak menjadi masalah apakah anda seekor singa
Ataupun seekor kijang ….
Ketika sinar matahari telah terbit,
Maka bersiaplah untuk berlari secepat-cepatnya

Sejauh mana Anda mampu berpikir atas tindakan Anda akan menentukan sejauh mana kesiapan menerima konsekwensi/resiko atas setiap tindakan Anda. Bertindak tanpa berpikir akan berujung pada finish yang slah atau bahkan tidak pernah mencapai finish manapun, namun berpikir tanpa bertindak akan menghasilkan kelompok pemimpi yang senantiasa berkata ; “seAndainya, Andaikata, kalau saja.....” dan berujung pada penyesalan panjang karena terlewatnya kesempatan-kesempatan yang tidak bisa terulang kembali pada waktu berikutnya.

Tidak ada gawang yang bergerak menuju arah bola, tidak ada makanan burung yang setiap saat terjatuh kearah sarang, tidak ada bunga yang menuju kearah lebah bersarang, dan tidak akan ada keuksesan datang menuju Anda, tapi Andalah yang harus bergerak menuju ka kesuksesan Anda.

Camkanlah baik-baik bahwa apa yang membuat seseorang sukses bukanlah dari apa yang dia ketahui, tetapi tindakan apa yang dia ambil dari apa yang dia ketahuinya. Perhatikanlah seorang tukang batu ketika berusaha menghancurkan sebuah batu yang keras dan besar mungkin Anda akan melihat sang tukang batu memukul berpuluh-puluh kali namun tetap saja batu tersebut tidak bergeming. Ketika pukulan ke 101batu itu terbelah dua , pertanyaannya kemudian apakah pukulan ke 101 itu menjadi pukulan yang sangat berharga? Dibandingkan seratus pukulan pertama? Tentu tidak karena setiap pukulan dari pukulan pertama hingga pukulan ke 101 itulah yang membelah batu. Semua pukulan itu adalah proses untuk mencapai hasil yang diinginkannya. Sayangnya banyak diantara kita yang membpunyai semangat menggebu-gebu untuk mencari tahu setrategi bias melakukan pukulan yang ke 101 tanpa ingin mengetahui proses yang harus dilalui pukulan yang ke 1 sampai ke 100.
Bill Gates, Sochiro Honda, Alva Edison dan lain-lain adalah orang-orang yang berkali-kali gagal dan melakukan kegagalan yang besar sebelum kesuksesan mereka terungkap. Mereka melihat kegagalan itu sementara dan mereka siap bangkit kembali pada kesempatan berikutnya. Orang-orang yang tidak pernah mencoba tidak akan pernah tahu seberapa besar kesempatan yang hilang, mereka hanya fokus pada berapa banyak kegagalan yang ingin mereka hindari. Ingatlah sangat jarang orang yang langsung sukses ketika percobaan pertama. Apakah Anda langsung lancar dan suses ketika belajar bersepeda? Saya yakin Anda belajar sepeda dengan terseok seok bahkan terjatuh berkali-kali. Namun semua kejadian itu justru menambah semangat untuk belajar lebih giat. Kini mengapa banyak orang dewasa yang baru gagal satu atau dua kali saja sudah memvonis diri mereka sebagai seorang pecundang?

Yang penting bukanlah apakah Anda telah gagal, tetapi apakah mampu bangkit kembali dari kegagalan itu dan mengambil pelajaran dari kegagalan itu untuk melakukan aksi berikutnya. Banyak orang yang ingin melakukan sesuatu kalau ada bukti nyata didepannya, Mereka mempunyai konsep yang salah karena dalam hidup ini Anda harus menanam dulu baru dapat menuai hasilnya.

Tidak ada orang kuat mental tanpa beban masalah, tidak ada kata sabar tanpa ujian yang harus diselesaiakan, dan tidak ada medali tanpa adanya pertandingan.

Tips meninggalkan 2 biang kegagalan.

Rencanakan apa yang Anda inginkan, tulislah, ceritakan kepada sahabat, orang tua dan orang-orang yang mau mendengar Anda, dan siaplah mendapat masukan yang mendukung maupun menghambat. Namun pAndanglah semua itu dengan pikiran positip, dan ingatlah Anda adalah pemain dan bukan penonton, jadi bola ada di kaki Anda.
Evaluasi kembali setiap langkah yang Anda lakukan, apakah menuju kearah gawang kesuksesan Anda atau justru menjauh. Terkadang memang perlu membawa bola kebelakang asalkan sebagai bagian dari strategi.
Jangan pernah menyerah dan berhenti, karena berhenti/ menyerah berarti mati.
Ingatlah, Anda tidak pernah gagal, yang gagal adalah peristiwanya bukan Anda. Dan Anda bisa ulang peristiwa baru dengan cara berbeda

INSPIRASI

HADIAH PENSIUN SEORANG TUKANG KAYU

Seorang tukang kayu senior disebuah perusahaan kontraktor besar berniat untuk mengambil pensiun lebih cepat daripada waktu seharusnya. Ia menyadari ia bakal kehilangan kesempatan mendapatkan gaji beberapa tahun terakhir disertai bonus dan penghargaan lainnya. Namun hatinya telah mantap untuk menemui sang bos. “ saya sudah mantap untuk mengajukan pensiun bos dan saya akan sepenuhnya meninggalkan bisnis konstruksi ini untuk selamanya saya akan menghabiskan masa tua bersama keluarga saya” papar tukang kayu tersebut kepada bosnya. Sang pemilik perusahaan sangat menyayangkan keptusan karyawaan setianya ini, padahal karyawan ini selalu menjadi karyawan teladan, tetapi ia tidak dapat melarang karyawanynnya tersebut. Sebelum meninggalakan perusahaan sang bos memintanya untuk membuat satu rumah terakhir sang karyawan menyetujinya walaupun hatinya sudah tiodak berada di perusahaan itu lagi. Mulailah ia membuat rumah yang dipesan bosnya tetapi dengan cara kerja yang asal-asalan, mulai dari materialnya yang semaunya, kualitas pekerjaan yang rendah serta prinsip kerja yang penting beres. Sungguh inji adalah cara meninggalakan perusahaan yang salah karena akan menjatuhkan kredibelitasnya sebagai karyawan teladan selama bertahun-tahun ketika rumah tersebut selssai dibangun sang bos berkenan meninjau hasil kerja karyawan yang disayanginya ini dan kemudian berujar “ rumah ini adalah rumahmu, ujar sang bos mantap, “ hadiah dari saya untukmu”. Sang tukang kayu sangat kaget dan baru menyadari andaikata sebelumnya ia melakukan dengan kualitas baik maka ia akan mendapatkan kualitas rumah yang baik pula.

ditulis Oleh Bapak Aris Ahmad Jaya

Rabu, Oktober 19, 2011

Seorang Engineer (Takkan Lelah dan Tak Mau Lelah)

Ditulis saat ada inspirasi melihat lapangan Proyek RS. ANTAM MEDIKA Jakarta tanggal  19 Oktober 2011 pukul 17.00



Dengan helm baru ini, telah dimulai juga karir dalam berusaha untuk baik dan perbaikan dalam segala aspek konstruksi. Helm yang kukenakan ini bukan dari hasil reka-reka, meraba-raba atau bahkan buaian mimpi. Namun ini relita, ketika helm ini ku pakai maka, resmi lah sebuah usaha saya untuk terbaik di Engineer. Ketika strip biru ini memang satu, tergantung tingkatan dalam proyek. Strip biru 1 ini ialah site engineer dimana berperan untuk bekerja serba bisa dalam tahapan seorang  Engineer baik Metode, pelaksana dsb dan disana memberikan perhitungan-perhitungan yang wajib dipertanggung jawabkan. Bukan hanya pertanggung jawaban kita kepada manusia saja, namun juga kepda Alloh SWT.

Saya rasa, kondisi diproyek ini memang dibutuhkan orang yang sudah siap dan mampu bekerja dalam sebuah tim untuk penciptaan tujuan selesai proyek. Bukan orang yang biasa-biasa saja atau bahkan suatu kondisi dalam tahap sedang. Namun kondisi tingkat tinggi tanpa batas. Saya takkan lelah dan tak mau lelah., kata itu merupakan kata terhebat dalam hati saya untuk membuat sesuatu yang besar dalam melakukan pekerjaan. Kita tidak boleh setengah-setengah atau malas-malasan dalam bekerja. Karena sejatinya malas menular dan Semangatpun juga bisa menular. Saya juga tidak mau pembaca memberikan tularan dalam kaitannya jelek/kebiasaan kurang baik kepda lingkungnnya. Sejatinya baikpun bisa menular dan bisa kita tularkan kepada rekan kita. Tak ada sesuatu yang tidak mungkin dalam sebuah perubahan, kalau kita mengikuti kehendak untuk melakukan kejelekan maka rugilah kita, apabila seorang bisa menjaga dan meningkatkankan konsistensinya dalam baik maka sangat beruntunglah dia. Kita juga tidak mau saudara kita terkapar dipinggiran jalan,mengemis, dan melakukan sesuatu yang jelek diatas batas normalnya.

Sesuatu dalam hidup takkan bernilai sesuatu bila dibiarkan sia-sia dan waktu yang dibuang percuma. Kita harus juga senantias menghargai waktu dan bisa melakukan  sesuatu hal terbaik dalam kehidupan kita. Hal yang terpenting dalam kaitannya itu ialah merubah kebiasaan, semakin kita terbiasa maka kita melupakan keburukan yang dilakukan. Banyak hal yang kita tidak boleh keluarkan dengan percuma apapun itu.

Cara pandang selanjutnya yaitu menjaga yang namanya sikap meterialis dalam berkerja, berkawan, bersosialisasi. Memang kondisi kampus tidak merasakan hal itu, namun kondisi kerja semua orang kebanyakan lebih mengedepankan Uang dari pada Ilmu atau kebaikan. Pernah saya disuatu hari saya belajar saat menunggu seseorang di kantor., tiba-tiba ada seorang datang yang jabatannya lebih tinggi langsung bicara “ Kalau belajar di sekolahan saja” saya tidak tahu apakah itu mengejek atau memang bercanda. Namun menurut hemat saya, suatu saat beliau akan menarik kata-katanya ketika di tanya anaknya tentang pelajaran sekolahan dan ia tidak bisa menjawabnya, sungguh sangat malu sekali ketika didepan anak kita semacam itu. Seorang Engineer takkan pernah lelah dan haus akan belajar, haus nya itu ibarat  melakukan perjalanan 100KM tanpa bawa minum dan menemukan Air Mineral di Depan Mata,. Maka tegukkannya pun cepat dan dalam waktu yang sangat singkat, itulah yang namanya belajar dan menegukkan ilmudalam sanubari.

Saya tahu bahwa setiap hari takkan ada waktu kecuali bekerja dan mencuri waktu untuk beribadah,makan, tidur.., dan sya meras senang ketika niat dalm bekerja untuk kebaikan dan dalam rangka ibadah. Ada bebrapa kawan yang sering bilang hidupmu hanya untuk kerja ya?.., namum bisa kita jawab ketika kita kerja adalah ibadah, tidur ibdah, makan pun ibadah. Kita harus tau konteks dalam melakukan amal, semua dimensi amal sekecil apapun akan mendapat kebaikan.dan ibadah Rosulloh mencontohkannya tidak hanya 1 macam dan berbagai macam supaya Nilai dan tegaknya Iman kita kepda Alloh lebih menyeluruh (Syumuliyah).

Azan Berkumandang, Saat nya istirahat Sholat..
Bersambung..
Semoga Bermanfaat......^^ KEEPFIGHT!!!!!!!!!!!  Takkan ada kata-kata lagi kecuali lakukan terbaik menurut bidang dan keahlianmu Sahabat



IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II Hasil Reshuffle

Menteri Koordinator

1. Menko Politik Hukum dan Keamanan: Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
3. Menko Kesra: R Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi

Menteri

1. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
2. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
4. Menteri Hukum dan HAM: Amir Syamsuddin
5. Menteri Keuangan: Agus Martowardojo
6. Menteri ESDM: Jero Wacik
7. Menteri Perindustrian: MS Hidayat
8. Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan
9. Menteri Pertanian: Suswono
10. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan: EE Mangindaan
12. Menteri Kelautan dan Perikanan: Cicip Sutarjo
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
16. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional: Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial: Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama: Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu
20. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
21. Menteri Riset dan Teknologi: Gusti Muhammad Hatta
22. Menteri Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
23. Menteri Lingkungan Hidup: Baltazar Kambuaya
24. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari Gumelar
25. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar
26. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Ahmad Helmy Faishal Zaini
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
28. Menteri BUMN: Dahlan Iskan
29. Menteri Pemuda dan Olahraga: Andi Alfian Mallarangeng
30. Menteri Perumahan Rakyat: Djan Faridz

Pejabat Setingkat Menteri

1. Kepala BIN: Letjen TNI Marciano Norman

Wakil Menteri yang tidak termasuk dalam kabinet:

Wakil Menteri Baru:

1. Wamenteri Kesehatan: Ali Gufron Mukti
2. Wakil Menteri Kebudayaan dan Industri Kreatif: Sapta Nirwandar
3. Wakil Menteri Luar Negeri: Wardana
4. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional bidang Pendidikan: Musliar Kasim�
5. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
6. Wakil Menteri BUMN: Mahmudin Yasin�
7. Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi
8. Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar
9. Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan�
10. Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
11. Wakil Menteri Hukum dan HAM: Denny Indrayana
12. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Widjajono Partowidagdo
13. Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar

Wakil Menteri Lama:

1. Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono
2. Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
3. Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
4. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional: Fasli Djalal
5. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
6. Wakil Menteri Keuangan: Anny Ratnawati
7. Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Hermanto Dardak
 
* Sumber: Dari bpak Mitrabani
semoga Bermanfaat..,


IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
(Takkan akan pernah lelah seorang Pemuda itu untuk bermanfaat dan berprestasi)