Ditulis Saat pulang dr Surabaya sesampainya di kost, tanggal 22 Mei 2011.
Apaapun kondisi nya., kita harus senantiasa kuat dan sadar bahwa sanya tidak ada pilihan untuk kita menjadi pemuda yang suka bersenang2. melakukan tindakan positif dan gerakkan hati ini untuk kebaikan. begitu pula dalam kondisi apapun yang membuat kita lali dalam mengarungi waktu2 disini(didunia) maka alangkah indah nya pemuda-pemuda yang ingat akan Tuhan-Nya.
Hidup adalah pilihan sedangkan mati adalah kenicayaan. Hidup kita bebas memilih kita bebas berpikir, mau baik buruk nya kita yaitu kita yang memilih tanpa seorangpun yang melarangnya kecuali Norma. sedang mati pasti terjadi tanpa seorangpun yang tau dan kapan terjadinya. Apakah engkau Siap Hidup ? hidup sebanarnya butuh persiapan yang sudah dipersiapkan Alloh melalui orang tua kita dan Apakah Engkau Siap Mati? bekal apa yang kita bawa? rumah,mobil mewah uang melimpah? apa itu? kita hanya membawa amal dan ilmu yang bermanfaat.
jadi setiap tindakan tidak boleh di sia-siakan. di lakukan dengan baik hingga mencapai sempurna. termasuk amanah dalam kehidupan kita. ketika kita di beri tugas di muka bumi ini. maka hal yang utama ialah melakukan terbaik hingga sempurna. ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan yang sempurna.
dalam melakukan tindakanpun setiap kali, setaip detik setiap langkah hidupmu. senantiasa ada yang menilai yaitu Alloh, makhluknya. misal: kita semena-mena dengan melakukan tindakan contoh kita menendang kambing atau makluk Alloh.., ketika kita perlakukan semacam itu kambing-pun akan akan menilai kt. mungkin sedrhananya gni, Kucing setiap kali di elus2 oleh yang punya. namun jika yang punya sekali melakukan tindakan memukul kucing itu pasti kucing itu trauma dan akan menjauhi si tuannya. ada cerita juga seseorang ketika membohongi ayam ketika memberi makan pun akan dinilai orang lain, dan ia tidak menjadi kepercaan orang lain. dalam keseharian kita pun hampir sama dengan itu kawan.
Semoga ini menjadi pengingat untuk penilis dan pembaca.
semoga Bermanfaat..,
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar