Laman

Jumat, Juni 25, 2010

Manajemen Sistem Drainase Lokasi Tanah Longsor pada Kondisi Lereng yang Terjal

Longsor  adalah Bergeraknya massa tanah (dan batu) dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah akibat adanya gangguan keseimbangan lereng. Longsor adalah merupakan fenomena alam yang terjadi karena beberapa faktor pemacu meliputi antropogen (manusia), endogen (tekanan bumi), eksogen (faktor ekternal). Umum nya longsong di picu oleh beberapa kondisi yaitu lereng yang terjal, kondisi tanah lokasi pada lokasi, kegiatan manusia pemotongan vegetasi di lereng, serta drainase yang buruk di lokasi lereng.

Dalam kesempatan ini penulis memaparkan tugas drainase yang di berikan oleh bapak dosen Ir. Sudarto MT dan penulis di beri kesempatan untuk menjadi pengambil kebijakan/alternative solusi dalam kaitannya dengan masalah drainase.

Drainase Adalah cara pengalihan aliran air secara alamiah (gravitasi) atau buatan (tenaga external) dari permukaan tanah atau bawah tanah dari suatu tempat/wilayah. suatu sistem atau cara dimana terdapat pengelolan sumber daya air yang di kelola agar sesuai dengan fungsinya yaitu demi kemanfaatan dan kepentingan manusia. Drainase berperan penting dalam kasus ini agar dapat mengelola air di lereng yang terjal.

Prinsip nya dalam pengelolan longsor ini haruslah mengacu dari aspek ; Kondisi kemiringan lereng, kondisi beban lereng yang di tanggung akibat beban dari air yang berlebih, sistem pengalihan air pada badan lereng yang longsor, kemiringan lereng dan vegetasi yang ada di Lereng. Berikut langkah-langkah dan uraian yang perlu di ambil untuk mencegah adanya longsor di lereng yang terjal dengan pendekatan system drainase:

1. Pengalihan Drainase pada lereng terjal
Di maksudkan dengan adanya pengalihan air/segala bentuk drainase yang ada di lereng dialirkan tanpa melewati badan longsor atau tubuh longsor. Hal ini analogikan bila air masuk pada badan longsoran maka air tersebut meresap dan menambah beban pada lereng tersebut, apabila air tersebut meresap sampai melewati lapisan impermeable (kedap air) maka air tersebut akan turun searah gaya grafitasi dan terus menerus mengalir kebawah akibatnya terjadilah Bidang Gelincir dan apabila air terus menerus masuk kedalam badan longsoran maka menambah beban lereng dan akan terjadilah longsoran.

a)Saluran drainase yang tanpa melewati lereng terjal
b)Saluran drainase melewati lereng terjal namum dalam prosesnya menggunakan pipa pralon, agar air dikelola tanpa melewati tubuh longsoran
c)Saluran drainase terbuka melewati lereng terjal namum dalam pengalirannya itu menggunakan media Saluran yang di Beton sehingga air tidak merembes ke bidang gelincir pada lereng terjal

1.Pengaliran permukaan :
membuat saluran air supaya tidak meresap ke dalam tanah. (gambar 9. Kanan)
2.Pengaliran bawah permukaan :
membuat saluran keluarnya air atau memompa air ke permukaan,


3.Pemberian Vegetasi pada lereng terjal (sistem pembuangan air alami)
Di maksudkan untuk membuang air yang ada pada lereng. Dalam tahapan ini yaitu pemilihan tumbuhannya yang akan di tanam tanpa menambah beban dan tanaman itu tidak menyimpan air pada lereng tersebut. Tanaman itu hendaknya yang daunnya menjarum dan mudah menguapkan air yang terkandung dalam tanah di tubuh longsoran tersebut. Tanaman tetap berprinsip menyimpan air dalam jumlah sedikit dan mengupkan sebesar-besarnya. Tanaman ini yaitu lamtorogung, pinus.


IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com (seoarang pemuda yg tak akan lelah untuk bermanfaat dan berprestasi)

2 komentar:

  1. koq g da gmbar n' lokasi longsor'a Gan...???

    BalasHapus
  2. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan longsor? Intip PTS terbaik di Bandung Telkom University

    BalasHapus