Longsor adalah Bergeraknya massa tanah (dan batu) dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah akibat adanya gangguan keseimbangan lereng. Longsor adalah merupakan fenomena alam yang terjadi karena beberapa faktor pemacu meliputi antropogen (manusia), endogen (tekanan bumi), eksogen (faktor ekternal). Umum nya longsong di picu oleh beberapa kondisi yaitu lereng yang terjal, kondisi tanah lokasi pada lokasi, kegiatan manusia pemotongan vegetasi di lereng, serta drainase yang buruk di lokasi lereng.
Dalam kesempatan ini penulis memaparkan tugas drainase yang di berikan oleh bapak dosen Ir. Sudarto MT dan penulis di beri kesempatan untuk menjadi pengambil kebijakan/alternative solusi dalam kaitannya dengan masalah drainase.
Drainase Adalah cara pengalihan aliran air secara alamiah (gravitasi) atau buatan (tenaga external) dari permukaan tanah atau bawah tanah dari suatu tempat/wilayah. suatu sistem atau cara dimana terdapat pengelolan sumber daya air yang di kelola agar sesuai dengan fungsinya yaitu demi kemanfaatan dan kepentingan manusia. Drainase berperan penting dalam kasus ini agar dapat mengelola air di lereng yang terjal.
Prinsip nya dalam pengelolan longsor ini haruslah mengacu dari aspek ; Kondisi kemiringan lereng, kondisi beban lereng yang di tanggung akibat beban dari air yang berlebih, sistem pengalihan air pada badan lereng yang longsor, kemiringan lereng dan vegetasi yang ada di Lereng. Berikut langkah-langkah dan uraian yang perlu di ambil untuk mencegah adanya longsor di lereng yang terjal dengan pendekatan system drainase:
1. Pengalihan Drainase pada lereng terjal
Di maksudkan dengan adanya pengalihan air/segala bentuk drainase yang ada di lereng dialirkan tanpa melewati badan longsor atau tubuh longsor. Hal ini analogikan bila air masuk pada badan longsoran maka air tersebut meresap dan menambah beban pada lereng tersebut, apabila air tersebut meresap sampai melewati lapisan impermeable (kedap air) maka air tersebut akan turun searah gaya grafitasi dan terus menerus mengalir kebawah akibatnya terjadilah Bidang Gelincir dan apabila air terus menerus masuk kedalam badan longsoran maka menambah beban lereng dan akan terjadilah longsoran.
a)Saluran drainase yang tanpa melewati lereng terjal
b)Saluran drainase melewati lereng terjal namum dalam prosesnya menggunakan pipa pralon, agar air dikelola tanpa melewati tubuh longsoran
c)Saluran drainase terbuka melewati lereng terjal namum dalam pengalirannya itu menggunakan media Saluran yang di Beton sehingga air tidak merembes ke bidang gelincir pada lereng terjal
1.Pengaliran permukaan :
membuat saluran air supaya tidak meresap ke dalam tanah. (gambar 9. Kanan)
2.Pengaliran bawah permukaan :
membuat saluran keluarnya air atau memompa air ke permukaan,
3.Pemberian Vegetasi pada lereng terjal (sistem pembuangan air alami)
Di maksudkan untuk membuang air yang ada pada lereng. Dalam tahapan ini yaitu pemilihan tumbuhannya yang akan di tanam tanpa menambah beban dan tanaman itu tidak menyimpan air pada lereng tersebut. Tanaman itu hendaknya yang daunnya menjarum dan mudah menguapkan air yang terkandung dalam tanah di tubuh longsoran tersebut. Tanaman tetap berprinsip menyimpan air dalam jumlah sedikit dan mengupkan sebesar-besarnya. Tanaman ini yaitu lamtorogung, pinus.
IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com (seoarang pemuda yg tak akan lelah untuk bermanfaat dan berprestasi)
"Tidak kan ada pilihan bagi pemuda untuk dirinya mengeluarkan segenap kemampuannya, jiwa, raga, pkiran serta keringat bercucuran pun bahkan tumpah darah..,untuk amanah hidupnya di Dunia dan akhiratnya"
Jumat, Juni 25, 2010
Tabel Prioritas Banjir
Analisa Prioritas Banjir
IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com (seoarang pemuda yg tak akan lelah untuk bermanfaat dan berprestasi)
No (prioritas) | Penyebab banjir | Alasan Mengapa Prioritas | Penyebab oleh Alam atau aktivitas manusia |
1. | Perubahan tata guna lahan | Debit puncak naik dari 5 sampai 35 kali karena air yang meresap ke dalam tanah sedikit mengakibatkan aliran air permukaan (runoff) menjadi besar sehingga berakibat debit menjadi besar dan terjadi erosi yang berakibat sedimentasi. | Manusia |
2. | Sampah | Sungai atau drainase tersumbat dan jika air melimpah keluar karena daya tampung saluran berkurang. | Manusia |
3. | Erosi dan Sedimentasi | Akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi yang berakibat sedimentasi masuk ke sungai sehingga daya tampung sungai berkurang. | Manusia dan alam |
4. | Kawasan kumuh disepanjang sungai/drainase | Dapat merupakan penghambat aliran, maupun daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sebagai faktor penting terhadap masalah banjir daerah perkotaan. | Manusia |
5. | Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat | Sistem pengendalian banjir memang - dapat mengurangi kerusakan akibat banjir kecil sampai sedang,tapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir yang besar. Misal: bangunan tanggul sungai yang tinggi. Limpasan pada tanggul waktu banjir melebihi banjir rencana menyebabkan keruntuhan tanggul, kecepatan air sangat besar yang melalui bobolnya tanggul sehingga menimbulkan banjir yang besar. | Manusia |
6. | Curah Hujan | Pada musim penghujan, curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan banjir di sungai dan bilamana melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau genangan termasuk bobolnya tanggul. Data curah hujan menunjukkan maksimum kenaikan debit puncak antara 2 sampai 3 kali. | Alam |
7. | Pengaruh Fisiografi | Fisiografi dan geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan Daerah Aliran Sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar,kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai,dll. | Alam dan manusia |
8. | Kapasitas sungai | Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh pengendapan berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang- tidak tepat. | Manusia dan alam |
9. | Kapasitas Drainase yang tidak memadai | Karena perubahan tata guna lahan maupun berkurangnya tanaman/vegetasi serta tindakan manusia mengakibatkan pengurangan kapasitas saluran/sungai sesuai perencanaan yang dibuat. | Manusia |
10. | Drainase Lahan | Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantuan banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. | Manusia |
11. | Bendung dan bangunan air | Bendung dan bangunan lain seperti pilar jembatan dapat meningkatkan elevasi muka air banjir karena efek aliran balik (back water). | Manusia |
12. | Kerusakan bangunan pengendali banjir | Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir. | Manusia dan Alam |
13. | Pengaruh air pasang | Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Waktu banjir bersamaan dengan air pasang tinggi maka tinggi genangan atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik (back water). Hanya pada daerah pantai seperti Pantura, Jakarta dan Semarang. | Alam |
IMAJINATIF REKAYASA
"Tatang Kukuh W."
tatang_kukuh@yahoo.com (seoarang pemuda yg tak akan lelah untuk bermanfaat dan berprestasi)
Langganan:
Postingan (Atom)