Tentang Aku

ketika kita ingin memilih nilai 100 atau 70? maka kebanyakan orang berebut memilih nilai 100. namun kalau di kasih tau susahnya perjuangan mencapai 100, maka orang akan memilih dan puas cukup 70. hanya sedikit yang memilih 100 dengan konsekuensinya perjuangan beserta kesungguhan azzam (tekad) yang sempurna.

Kamis, Oktober 23, 2014

KESEMPATAN SESEORANG…



Ditulis jam 9:38 WIB kamis, tanggal 23 oktober 2013, dikantor puslabfor bareskrim Polri

KESEMPATAN SESEORANG…




Tak ada katapun yang kuat dan penuh dengan makna dengannya yaitu “KESEMPATAN”. Orang mungkin berbondong-bondong di seluruh penjuru dunia akan menantikan kata-kata ini sehingga ia hanya mengharap ataupun berangan-angan kapan hari datangnya kata ini dalam hidupnya.

Kesempatan merupakan suatu kata dimana ia akan dapat menjadi peluang tatkala digunakan dengan baik dan benar agar menjadikan keberhasilan. Kata dimana yang dapat disandang oleh orang yang diberi oleh Alloh lantaran ia tinggal didunia, namun diakhirat tidak lagi dapat kesempatan karena didunia saja merupakan ajang mencari, mendapat kesempatan untuk melakukan suatu hal yang baik dan terbaik bagi hidupnya. 

Kesempatan itu dari Alloh dan lewat seseorang yang ia dapat menilai, memberi penilaian ataupun bahakan ia akan menguji seseorang diantara ribuan atau jutaan orang lain. Kalau kita kembali memotong kata kesempatan dengan penggalan kecil yang kita dapatkan ialah kata “Sempat” artinya kita dapat mengalokasikan waktu kita untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan ataupun kita diperintahkan. 

“Sempat” itu lebih mengarah pada jumlah waktu yang kita alokasikan. Ketika kita tidak mengalokasikan sejumlah waktu untuk itu maka yang kita akan dapatkan ialah kegagalan, karena kita tidak mengalokasikan waktu tersebut.

Sama halnya dengan “kesempatan” ia akan berhasil apabila kita mengalokasikan waktu tersebut untuk sebuah tujuan atau keberhasilan. Kesempatan adalah kita harus nilai dengan sebuah kebaikan yaitu seperti Alloh memberikan kesempatan kita untuk tinggal di dunia atau bahkan kita menikmati sehat, menikmati tempat tinggal, menikmati makanan, menikmati kebahagian didunia atau kenikmatan-kenikmatan lainnya.

Harus kita ingat dalam pikiran kita bahwa jiwa itu akan bangun dari ruang dimana kita mendapat celah/ “kesempatan” tanpa adanya kesempatan tersebut itu pun akan sia-sia. Jiwa menjadi teruji tatakala kita mendapat kesempatan, seperti halnya dengan mahasiswa…ia kan mendapat kenaikan grade/kelas tatkala ada sebuah “kesempatan’ ujian. Kesempatan ujian tersebut harus melekat dalam diri hingga ia akan menjadi siap dan kuat.

Kesempatan harus dibarengi dengan persiapan/kesiapan dalam diri, kesiapan diri harus ada dengan tempaan kesigapan, dan kesigapan diri harus ada dengan kekuatan dan kemampuan. Ia akan berbanding lurus dengan hasil tatkala kita memperhatikan hal-hal ini, Seyogyanya kita harus menangkap dan memperhatikan buah dari kesempatan itu yaitu menganggap bahwa kesiapan ialah suatu tangga naik yang akan menghantar kita ketempat kududukan yang tinggi yaitu dekat dengan Alloh swt dan bukan selain hal itu.

Menjadikan kedekatan itu sebuah tujuan, sedang “kesempatan” ialah proses dimana ia akan tumbuh besar, kuat dan mampu memikul beban dengan sebuah keihlasan dan penghambaan menuju jalannya.
Keep Fighting!!!! Karena Semangat adalah menular dan semangat merupakan jalan terbaik dalam kesungguhan untuk meraih Ridho-Nya….
Allahu Akbar….

Senin, Februari 24, 2014

DEAR ISTRIKU

Kutulis saat engkau sedang mengistirahatkan badanmu yang engkau lakukan untuk memenuhi sebagian hak dari tubuhmu. Jakarta, 24 Februari 22.50 WIB


Hai Istriku..,? apa yang engkau rasakan kali ini?
sejauh mata memandang, sejauh itu pula engkau dapati aku mencintaimu.,walaupun memang pandangan itu terbatas,namun yang kurasakan bahwa pandanganmu ialah pandangan yang diciptakan Alloh untuk memandangku dan sebuah anugerah yang indah Alloh memberikan nikmat memandang ini.

Hai istriku..,? apa yang engkau tuju kali ini bersamaku?
Aku harap engkau dihati dan pikiranmu tertuju pada sebuah keluarga yang penuh dirahmati dan diberkahi oleh Alloh melalui kebaikan untuk kita dan untuk saudara kita sesama yang membutuhkan kita.

Hai istriku..,? bila kaudapati aku ini menuliskanmu di dalam memoriku?
aku pun berharap pula engkau akan menulis kembali tuangan-tuangan tulisanmu yang penuh kemanfaatan untuk orang lain. untukku hanya aku ingin kan dan harap engkau senantiasa penuh dengan rasa syukur akan kesempatanmu melihat tulisanku.

Wahai Istriku..,? apa yang engkau rasakan bila nanti engkau menemui tantangan dalam kehidupanmu?
aku berharap dan berdoa senantiasa Al-Qur'an da As-Sunnah menjadi pedomanmu. 

Duhai Istriku..,? apa yang harus engkau lakukan hari ini dan esok hari?
dan tentunya pertanyaan ini harus kujawab bahwa "akupun bertanggung jawab atas dirimu dan keluarga kita kelak, bantu aku ya Umiii"

 akupun setelah ini melanjutkan aktifitasku ya umii.......